MUSI RAWAS-Kalangan guru ngaji di Kabupaten Musi Rawas, yang tergabung program khatam Al Quran mengeluhkan belum dibayarnya insentif mereka oleh Pemkab Mura. Selain itu beberapa diantaranya juga mengeluhkan adanya dugaan pemotongan insentif tersebut.
“Untuk Desa Tabarena Kecamatan Selangit ada enam santri yang lulus khatam Al Quran pada tahun 2009 lalu, namun sampai sekarang honor untuk guru ngaji yang berhasil mengkhatamkan santri tersebut sebesar Rp500 ribu persantrinya belum dibayarkan,” kata Ah (36) salah seorang guru ngaji di Kecamatan Selangit, Senin (12/4). Ia mengatakan, para guru ngaji yang berhasil mengkhatamkan santrinya akan menerima insentif dari Pemkab Mura Rp500 ribu/santri yang lulus, sedangkan untuk para santri juga menerima dana insentif serupa dengan besaran Rp100 ribu.
Hal serupa kata dia, juga dialami para guru ngaji yang berada di Kecamatan Megang Sakti, Rawas Ulu, Megang Sakti, Kecamatan Rupit, Sumber Harta dan kecamatan lainnya, dengan jumlah santri yang diluluskan antara 5 hingga 30 orang. Akibat belum dibayarnya insentif guru ngaji tersebut, para guru ngaji ini mempertanyakannya. Kendati program khatam Al Quran yang digagas Bupati Mura, H Ridwan Mukti tersebut sangat mulia dan untuk menyukseskan program Musi Rawas Darusallam, namun akibatnya berdampak pada kinerja para guru ngaji di pedesaan. Karena dalam setiap harinya mereka membutuhkan dana operasional yang tidak mungkin dipungut dari santri yang mereka bina. Selain itu keluhan lainnya yakni informasinya ada dugaan pemotongan insentif tersebut.
Sementara itu Kabag Kesejahteraan Rakyat Setda Musi Rawas, H Syahidin, saat ditemui mengaku tidak mengetahui adanya pemotongan dan belum dibayarnya insentif para guru ngaji dalam program khatam Al Quran di sejumlah kecamatan.
Bagian Kesra sendiri kata dia, hanya bertugas mempersiapkan santri dan fasilitas untuk pelaksanaan program khatam Al Quran yang menelan dana hingga Rp50 miliar tersebut dengan target 100 ribu santri yang khatam Al Quran, dan saat ini baru terserap Rp5 miliar dengan jumlah santri yang lulus khatam alquran tahap I dan tahap II yang masih berjalan sebanyak 7.125 orang.
Sedangkan untuk pembayaran insentif guru ngaji dan santri ditangani langsung oleh bagian keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabupaten Musi Rawas. Kasus pembayaran instentif guru ngaji itu sendiri tambah dia saat ini sudah ditangani tim dari inspektorat Musi Rawas, selaku pengawas kegiatan PNS di daerah.
Sisi alin Bendahara program khatam Al Quran pada Dinas PPKAD Musi Rawas ketika coba ditemui beberapa kali di ruang kerjanya tidak ada ditempat. Menurut rekan sekantornya yang bersangkutan sedang dinas luar. (ME-06)
Berita Utama
13 April 2010
Guru Ngaji Keluhkan Pemotongan Insentif Khatam Al Qur’an
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar