27 April 2010

TPA Air Gegas Terbangkalai

MUSI RAWAS-Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) di Desa Rantau Bingin Kecamatan TP Kepungut terkesan terbangkalai dan tidak terawat. TPA yang menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah dari APBD 2007 itu saat ini sudah ditumbuhi semak belukar dan belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Tempat pembuangan akhir sampah yang mulai dibangun sejak 2007 lalu itu kondisinya saat ini hanya berupa belukar dan belum dimanfaatkan,” ujar Syah (36) warga Desa Rantau Bingin kepada koran ini. Di samping itu, TPA Air Gegas jarang terlihat dimanfaatkan, padahal TPA tersebut dibangun Pemkab Mura untuk menampung sampah dari wilayah Kabupaten Mura, sehingga disayangkan alokasi ratusan juta tersebut diduga mubazir.

Bangunan TPA Air Gegas terdiri dari gerasi mobil dan rumah jaga, kondisinya pun tidak terawat. Ironisnya bangunan terlihat dikerjakan secara asal-asalan sebab dapat dilihat dari kualitas bangunan dimana banyak terdapat retakan dan lantainya pun pecah.

Samin (41) warga yang sama menambahkan, jika TPA Air Gegas dimanfaatkan secara maksimal setidaknya mampu menambah pendapatan masyarakat sekitar TPA dimana dapat memanfaatkan limbah pembuangan.

Sementara itu salah satu petugas mobil sampah yang tidak mau disebutkan menuturkan, kurangnya keinginan mereka untuk membuang sampah di TPA tersebut karena letak yang cukup jauh dan jalan masuk ke lokasi lebih dari enam kilometer dengan kondisi buruk.
“Jalan yang baru di koral tersebut saat ini sebagian sudah tidak terlihat koralnya lagi, kalau musim hujan sangat sulit untuk masuk ke lokasi TPA makanya terkadang sampah-sampah yang diangkut tidak dibuang ke TPA Rantau Bingin,” katanya.

Diakuinya, lokasi TPA Air Gegas cukup strategis karena letaknya jauh dari pemukiman warga dan apabila TPA tersebut dikelola maksimal memang dapat membantu masyarakat sekitar setidaknya mampu menghasilkan pendapatann tambahan menambah dengan memanfaatkan limbah sampah.

Sebelumnya Kepala Disperindagsar Mura, EC Priscodesi saat dikonfirmasi Musirawas Ekspres mengaku sudah mengetahui kondisi TPA tersebut dan pihaknya terus merancang upaya pemecahannya. Termasuk kemungkinan menambah armada pengangkut sampah dan lokasi TPA.

“Intinya kita akan berupaya maksimal berkoordinasi dengan semua pihak terkait agar mobilitas pengangkutan sampah bisa maksimal. Sebab ini sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan yang bersih khususnya agar tidak ada lagi penumpukan sampah-sampah di pemukiman warga dan lokasi pasar,” tegas Priscodesi. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More