23 April 2010

Bunga Desa Ngaku Dihamili Oknum Pegawai Kejaksaan

LUBUKLINGGAU-Salah seorang bunga Desa Maur Lama Kecamatan Rupit sebut saja KR (23) memberikan pengakuan yang sangat mengejutkan. Kamis (23/4) sekitar pukul 10.00 WIB didampingi sang ibu, Mar dan pengacaranya Gabriel H Fuady dengan tegas KR mengaku telah digauli oknum pegawai Kejaksaan Negeri Lubuklinggau inisial FR hingga hamil tujuh bulan.

Peristiwa tersebut menurut korban KR dalam konferensi pers di Kantor Pengacara Gabriel di Jalan A Yani Kelurahan Megang Kecamatan Lubuklinggau Utara diawali dengan hubungan asmaranya dengan FR. Menurut KR hubungan asmaranya dengan FR telah berjalan satu tahun dimana FR sering menemuinya di rumah tantenya di Jl Sempurna 1 Pakjo Angkatan 45 Palembang.

KR mengaku sering diajak FR untuk melakukan hubungan layaknya suami istri di rumah tantenya tersebut. Hubungan tersebut dilakukan hingga berulang-ulang karena KR mengaku termakan bujuk rayu FR yang katanya sanggup bertanggung jawab atas semua tindakan tersebut. Makanya KR merelakan kehormatannya tersebut kepada FR. Selesai melakukan hubungan hingga mengakibatkan hamil, KR selalu menangis dan meminta pertanggungjawaban FR tapi tidak ada kepastian.

Pastinya sampai saat ini ketika ditemui KR dan pihak keluarganya, FR selalu mengelak.

”Intinya sangat sulit untuk menemuinya (FR, red) terlebih meminta pertanggungjawaban,” ungkap KR dengan raut wajah sedih.

Akibat tidak ada itikad baik dari FR tersebut, pihak keluarga dan kuasa hukum KR, Gabriel berencana akan melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumsel dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel.

”Serta akan melakukan tes DNA sebagai bukti,” ungkap Gabriel didampingi keluarga KR.
Sementara itu, FR saat ditemui di ruang kerjanya membantah kalau dirinya melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan. Bahkan, ia merasa dizhalimi karena merasa tidak pernah melakukan perbuatan itu.

“Terkait apapun yang tuduh oleh KR dan keluarganya itu, saya tegaskan di sini bahwa itu semua adalah fitnah,” ungkap FR meyakinkan.

FR menjelaskan, terlepas dari semua kronologisnya, ia punya bukti kuat bahwa tidak melakukan perbuatan itu.

“Yang pasti saya cuma berteman, saya baru dua kali bertemu. Setelah itu tidak bertemu lagi. Terakhir ketemu bulan tujuh (Juli, red) tahun 2009,” katanya.
Ia mengakui kalau 5 April lalu, keluarga KR datang dan langsung menuding bahwa KR hamil atas perbuatannya.

“Umur kehamilannya selalu berubah-rubah kadang empat bulan, kadang lima bulan dan ternyata sudah enam bulan,” tutur FR.
Mengenai tuduhan ia sudah pernah mengakui perbuatan itu, FR lagi-lagi membantah.

“Banyak orang yang menyaksikan, beberapa kali pertemuan dengan keluarganya saya tidak pernah mengakui apapun itu. Kemarin terakhir, ia sadar kalau kita cuma berteman. Dan sekarang sudah berubah lagi. Memang mereka sering berubah. Baik tanggal pertemuan dan menstruasi. Dan kalau mereka melapor maka saya akan balik melapor karena sudah ada indikasi pencemaran nama baik,” ancamnya.

Lalu mengenai tes DNA yang akan dilakukan oleh KR dan keluarga, ia mengatakan sangat siap dan memang harus ada pembuktian. FR juga yakin 99 % itu bukan anaknya.

“Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak pernah mengakui bahwa pernah melakukan hal itu. Dan saya tidak pernah melakukan,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, pada 15 April lalu ia sudah sudah dipanggil dan sudah pernah diperiksa secara internal. Seluruh pimpinan Kejaksaan hadir dan ia disidang.
”Pada kesempatan itu saya tetap menyatakan bahwa tidak melakukan untuk itu tidak ada keharusan untuk bertanggung jawab. Berdasarkan pengakuan mereka, akhir September 2009 saya melakukan hubungan itu, sedangkan pada saat itu saya sedang di Baturaja. Sebelum lebaran sampai sesudah lebaran saya masih di Baturaja menghadiri pernikahan. Ini adalah salah satu bukti kalau saya tidak melakukan itu,” jelasnya.

Terkait dengan pengakuan keluarga KR yang mengatakan kalau susah ditemui dan selalu menghindar, ia membantahnya.

“HP saya selalu aktif dan saya gampang dicari. Jadi kalau mereka bilang susah ditemui, itu bohong. Saya selalu ada di kantor. Nggak harus nunggu enam bulan untuk menemui saya. Saya selalu ada di kantor. Jadi ke mana selama enam bulan itu,” jelas FR.
Selain itu FR juga menjelaskan, sebelum ini ia selalu siap didatangi. Ia selalu mengajak ngobrol secara baik- baik kalau keluarga KR datang dan dijelaskan kalau mereka hanya sebatas berteman.

“Pertemuan itu ngobrol ya... Kalu kenalan gak dihitung. Jadi hanya
dua kali ketemu di Palembang dan setiap ketemu ada tantenya dan suasana selalu ramai. Main ke rumah cuma dua kali,” pungkasnya. (ME-04/CW-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More