SUU Sinyalir Ada Mafia Hutan

*Mandeknya Kasus Dugaan Perambahan Hutan
MUSI RAWAS-Tidak jelasnya tindaklanjut kasus dugaan perambahan hutan seluas 390 hektar oleh PT Djuanda Sawit Lestari di Sungai Bakul Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Mura sesuai laporan LSM Suara Manusia Peduli Amanah Undang Undang (SUU) memunculkan indikasi baru. Menurut Koordinator SUU, Herman Sawiran mandeknya penyelidikan atas laporan tersebut memunculkan indikasi adanya Mafia Hutan.

Makanya SUU menurut Herman Sawiran meneruskan laporan dugaan perambahan hutan tersebut ke Satgas Mafia Hukum.

”SUU melaporkan dugaan perambahan hutan ini ke Satgas Mafia Hukum untuk menyelidiki kemungkinan adanya mafia hukum antara pihak perusahaan dan departemen kehutanan hingga ke Dinas Kehutanan Kabupaten Mura,” tegas Herman.

Selain itu SUU juga melaporkannya ke Komisi II DPR RI dan mendesak segera memanggil Menteri Kehutanan beserta jajarannya di Departemen Kehutanan yang mengetahui tentang dugaan perambahan hutan sejak 1998 tersebut. Secara tegas Herman Sawiran juga mengungkapkan adanya indikasi dugaan untuk menutup-nutupi proses penuntasan perambahan hutan tersebut.

”Makanya SUU mendesak Satgas Mafia Hukum melakukan pemanggilan kepada tim penyidik yang menemukan adanya perambahan hutan yang melebihi hak guna usaha (HGU),” tegasnya seraya menambahkan laporan juga ditembuskan ke Presiden RI, Menhut, Jaksa Agung, Kapolri, Menkum HAM dan beberapa pihak yang terkait pemberantasan mafia hukum.

Disampaikan Herman Sawiran sebelumnya SUU sudah melaporkan dugaan perambahan hutan tersebut ke Menteri Kehuanan, Kejagung, Kapolri dan lain-lain namun sejauh ini kasus tersebut tidak jelas sudah sampai dimana padahal penyidik sudah langsung turun ke lapangan.

”Adapun kasus ini yakni penggunaan lahan untuk perkebunan yang sudah melebihi HGU yang diterbitkan Kanwil Kehutanan Provinsi Smsel dan diduga surat izin dari Menteri Kehutanan mengenai pembukaan lahan belum dikeluarkan,” pungkasnya. (ME-02)

Posted in: