22 April 2010

Warga Purwodadi Kewalahan Hadapi Serangan Tikus

MUARA BELITI–Serangan hama tikus merupakan agenda tahunan yang harus dihadapi petani khususnya di Kabupaten Mura. Akibat serangan hama pengerat ini, ratusan petani mengaku mengalami kerugian lantaran hasil panen yang diharapkan tidak mencapai target.

Petani Desa PI Mardiharjo, Hasanudin mengaku dari hasil panen sawah petani banyak diserang tikus dan tungro. Alhasil sawah yang digarap seluas 1 hektar hanya menghasilkan 15 karung padi. Hasan mengungkapkan, serangan hama tikus sejak pertengahan menanam padi sehingga tanaman padi miliknya banyak yang rusak. Sedangkan bagian batang dimakan tikus hingga hasil panen menjadi tidak bagus.
“Selain tikus yang menjadi masalah, hama tungro juga membuat tanaman padi merah dan hasilnya kosong,” katanya.

Serangan hama tungro dan tikus hampir terjadi setiap tanam, untuk masalah hama tungro juga sudah diantisipasi dengan memberikan bermacam obat pencegahan. “Memang hasilnya sedikit dan ada pengurangan serangan terhadap tanaman,” jelasnya.
Sedangkan untuk serangan tikus sedikit sulit walau mereka sebelum menaman diantisipasi dengan memberantas tikus terlebih dulu.

“Tetapi tetap saja sawah kami diserang tikus yang datang dari sawah tetangga. Untuk itu harus ada kekompakan antar petani untuk memberantas hama tikus,” imbuhnya.
Masih kata dia, persoalan petani ini sering dibahas saat musyawarah desa serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan Penyuluh Pertanian dan serangan hama dan penyakit ini dirasakan mulai berkurang.

Sementara itu Herman Warga Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti Wagiman, hasil panen lalu banyak terserang tungro sehingga tanaman menjadi merah dan buah menjadi kosong. Hasil panen yang didapat dari lahan seluas 0,5 kektar hanya didapat 16 karung padi. Ia mengakui untuk tananam padi sudah sering diberi obat pecegahan hama, namuan setiap tahun hasil yang didapatkan terus berkurang. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More