LUBUKLINGGAU– Karena besarnya biaya pajak retribusi yang harus dikeluarkan setiap harinya, puluhan pedagang Moneng Sepati Kota Lubuklinggau banyak yang tidak membuka lapaknya. Mereka mengeluhkan besaran pungutan retribusi yang dilakukan oleh oknum tertentu dengan dalil untuk retribusi keamanan, listrik dan kebersihan.
Dikatakan salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku pungutan retribusi tersebut sudah berjalan sejak dibangunnya pasar tradisional oleh pemerintah setempat. “Kami merasa keberatan karena total pungutan perhari mencapai Rp. 3.500 perpedagang. Sedangkan pungutan resmi dari Dinas Pasar hanya sebesar Rp. 500/hari,” katanya.
Menurutnya, retribusi tersebut terlalu tinggi, sedangkan penjualan dagangan yang dijual belikan tidak terlalu banyak, hanya membuka jualan ringan saja. “Pungutan itu terlalu besar, kasihan kan bagi pedagang kecil. Jualannya saja belum tentu laku, eh…pajak yang dipungut besar sekali, bagi pedagang yang memiliki barang jualan yang banyak sih tidak ada masalah, tapi bagi para pedagang sayuran, kelontongan dan rokok di pasar Moneng Sepati terasa berat serta mengurangi keuntungan mereka, “terangnya.
Sementara itu, Walikota Lubuklinggau, H. Riduan Effendi ketika diwawancarai Muirawas Ekspres kemarin, Kamis (15/4) mengaku akan segera memerintahkan kepala Dinas Pasar mengecek kebenarannya dilapangan. “Terimakasih atas informasinya, dan saya akan langsung memerinthakan Kepala Dinas Pasar untuk mengecek dilapangan,” katanya.
Dia memberikan saran, sebaiknya pedagang Moneng Sepati membuat kelompok persatuan pedagang Moneng Sepati untuk mengelola berbagai pungutan retribusi yang ada. “Memang ada retribusi resmi dari Dinas Pasar. Tapi mereka juga harus membayar biaya penerangan dan keamanan. Khusus untuk retribusi lapak tidak ada pungutan sama sekali, dari pertama kali pasar tersebut dibangun, tidak dipungut biaya sepeser pun,” ujarnya. (ME-07)
Berita Utama
16 April 2010
Pedagang Moneng Sepati Terganjal Besarnya Retribusi
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar