*Konfercab PDID Mura Deadlock, Suyitno Ketua PDIP Linggau
MUSI RAWAS-Perseteruan antara ketua DPC PDI-Perjuangan, Hj Ratnawati Ibnu Amin dengan Ketua DPC PDI-Perjuangan hasil musyawarah Pengurus Anak Cabang (PAC), Sonny Rahmat Widodo terus berlanjut. Bahkan keduanya seakan bersitegang hingga di Konferensi Cabang (Konfercab) PDI-Perjuangan, Minggu (31/1) di Ballroom Hotel Abadi Lubuklinggau. Alhasil Konfercab tidak membuahkan hasil alias deadlock yang kemudian diambil alih DPP PDIP.
Bahkan hingga tadi malam pukul 24.00 WIB belum diketahui kepastian hasil Konfercab PDIP Mura tersebut. Sementara untuk Konfercab PDIP Kota Lubuklinggau sangat lancar dan kemudian menetapkan Suyitno sebagai Ketua DPC PDIP Kota Lubuklinggau 2010-2015.
Kembali mengenai KOnfercab PDIP Mura yang deadlock, akar permasalahnnya tidak lain baik Ratnawati maupun Sonny yang sudah mulai tegang saat penetapan Ketua DPRD Mura sama-sama ngotot ingin memimpin DPC PDI-Perjuangan 2010-2015. Walaupun berdasarkan hasil pemilihan ditingkat PAC disebutkan sudah secara de facto siapa pemenangnya yang berhak menduduki kursi ketua DPC dalam hal ini Sonny yang diketahi menang dengan 11 dukungan atas Ratnawati dengan 10 dukungan dari PAC. Saking memanasnya konfercab tersebut petinggi-petinggi PDI-Perjuangan dari DPP PDI-Perjuangan, Dudhie Makmud Murod dan juga DPD PDI-Perjuangan Provinsi Sumsel harus turun tangan langsung.
Karena tidak ada keputusan final, rapat yang seyogyanya dimulai pukul 14.00 WIB molor hingga pukul 17.00 WIB lebih. Kendati sudah lima jam belum dilaksanakan belum ada kesepakatan antara Sonny Rahmat Widodo dengan Hj Ratnawati Ibnu Amin.
Tepat pukul 18.00 WIB seluruh rombongan baik dari DPP, DPD maupun DPC serta pihak-pihak yang berseteru keluar dari hotel Abadi naik mobil masing-masing tanpa diketahui kemana perginya.
Koordinator Wilayah Linggau-Mura, DPD PDI-Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Darmadi Djufri ketika dibincangi Musirawas Ekspres, di lobi hotel mengatakan keluarnya petinggi-petinggi PDI-Perjuangan itu sebagai silaturahmi. Namun demikian menurut Darmadi sebenarnya pertemuan itu tidaklah alot, karena berlangsung dengan biasa-biasa saja.
“Kalau kandidatnya biasa-biasa saja. Partainya juga biasa-biasa saja. Tapi yang agak luar biasa pengunjung,” katanya.
Dikatakannya lamanya pelaksanaan Konfercab dengan segala pernak-perniknya menandakan bahwa PDI-Perjuangan merupakan partai besar. Sebab banyak yang ingin ikut, bergabung, ini menurutnya membuat bangga. Tapi sebelumnya kalau PDI-Perjuangan melaksanakan konfercab sepi tidak ada yang mau ikut, malahan untuk mencari ketua partai saja sulit.
“Dulu untuk mencari ketua partai saja sulit. Tapi sekarang sudah banyak yang ikut,” jelasnya.
Apakah konfercab ini akan dilanjutkan? Darmadi mengatakan dilanjutkan atau tidak Konfercab tergantung sepenuhnya dengan keputusan DPP PDI-Perjuangan.
“Kalau kata DPP diteruskan ya kita teruskan. Sebaliknya kalau kata DPP dipending (tunda, red) ya kita pending, apapun bentuknya dari DPP akan dilaksanakan,” ungkapnya.
Darmadi mengatakan ini merupakan bentuk demokrasi, ada hal-hal yang perlu dipelihara agar konsolidasi tidak rusak. Dan mereka ingin merespon semua kepentingan terhadap partai agar bisa menjadi satu. Karena pihaknya tidak ingin setelah Konfercab PDI-Perjuangan menjadi terpecah-pecah.
“Kita ingin setelah Konfercab semua kader bersatu lagi tidak ada perbedaan,” pintanya.
Indikasi ada salah satu kandidat memegang surat DPP, Darmadi mengatakan tidak ada. Menurutnya tidak ada salah satu kandidat mendapat surat rekomendasi dari DPP PDI-Perjuangan. Sebab DPP tidak boleh merekomendasikan ketua terpilih. DPP hanya mempunyai kewenangan untuk memimpin Konfercab, kemudian melaksanakan standar Konfercab yang sudah diputuskan PAC.
Sampai kapan kondisi ini akan berlanjut, Darmadi juga mengatakan sampai ada keputusan dari DPP PDI-Perjuangan.
“Sampai DPP memberi putusan kapan akan dilanjutkan,” pungkasnya.
Sementara itu untuk pelaksanaan konfercab PDI-Perjuangan Kota Lubuklinggau tetap berlangsung dengan lancar tanpa kendala. Hasil konfercab tetap mengumumkan nama Suyitno menjadi ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Lubuklinggau periode 2010-2015. (ME-07)
Buang Air Kecil pun Dikawal
Ada hal menarik terjadi saat akan dimulainya pelaksanaan Konfercab PDI-Perjuangan Mura di Hotel Abadi. Masing-masing calon mulai memasang strategi dan seluruh Timses dikerahkan. Kemungkinan para calon ini takut kalau peserta yang sudah mendukung dalam rapat PAC berbalik mendukung kandidat lain.
Salah satu bukti ketakutan itu terlihat saat akan berlangsungnya Konfercab. Salah satu Timses kandidat sepertinya sudah diperintahkan agar peserta Konfercab yang notabenenya pendukung mereka mulai dari dalam ruangan sampai keluar langsung mendapat pengawalan. Uniknya saat peserta ini mau buang air kecil, mulai dari dalam ruangan sampai ke kamar mandi juga mendapat pengawalan ketat.
Peserta yang perempuan mendapat pengawalan dari perempuan. Sebaliknya peserta yang laki-laki juga mendapat pengawalan dari Timses laki-laki. Bahkan pengawal ini duduk di depan ruangan dan di dalam ruangan Konfercab. (ME-07)
Ibnu Amin Turun Gunung
Dari informasi dan penelusuran Musirawas Ekspres, alotnya pelaksanaan Konfercab PDI-Perjuangan Mura karena masing-masing calon baik Sonny Rahmat Widodo maupun Hj Ratnawati Ibnu Amin dengan penengah DPD dan DPP PDI-Perjuangan belum ada kata sepakat. Berdasarkan rumor yang beredar awalnya sudah ada deal Hj Ratnawati Ibnu Amin akan diangkat menjadi Korwil di DPD PDI-Perjuangan Sumsel, sementara Sonny Rahmat Widodo Ketua DPC PDI-Perjuangan Mura.
Menurut sumber resmi Musirawas Ekspres, permasalahan itulah yang menyebabkan Konfercab molor. Karena kedua-duanya tetap tidak mau mengalah. Karena tidak mau mengalah DPD dan DPP mengundang mantan Bupati Mura, H Ibnu Amin hadir ke Hotel Abadi Lubuklinggau. Sesampai di Hotel Abadi Ibnu Amin yang merupakan suami Hj Ratnawati ini langsung menuju lift. Selanjutnya naik keatas, namun tidak diketahui lantai berapa. Tapi berdasarkan imformasi Ibnu Amin bertemu DPD dan DPP PDI-Perjuangan, untuk membicarakan keinginan DPP PDI-Perjuangan.
*Dua Lantai Berbeda
Sementara itu, sebelum Konfercab dimulai dua kandidat mulai beradu strategi untuk memantapkan seluruh dukungan. Untuk Sonny Rahmat Widodo berada di lantai 2 Hotel Abadi Lubuklinggau sebaliknya Hj Ratnawati Ibnu Amin berada di lantai lima.
Karena Konfercab belum juga dimulai peserta yang memakai baju bertuliskan nama calon yang didukung mendapat pengawalan naik ke lantai entah lantai berapa atas perintah dari pengurus DPP. Tidak lama berselang salah seorang peserta Konfercab keluar dari lift bersama dengan peserta lainnya langsung ‘ngamuk’ berbicara lantang.
“Konfercab bukan dilantai atas, tapi dilantai bawah. Untuk apa dipanggil ke atas kalau cuma bisik-bisik tanpa ada kepastian,” ungkapnya.
Setelah berada di ruangan pelaksanaan Konfercab peserta tadi dipanggil ke atas oleh calon dukungan mereka masing-masing. Untuk pendukung Hj Ratnawati Ibnu Amin naik kelantai lima dan pendukung Sonny Rahmat Widodo berada di lantai dua. Tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi pembicaraan mereka-mereka itu. (ME-07)
Berita Utama
01 Februari 2010
Ratnawati dan Sonny ‘Bersitegang’, DPP Ambil Alih
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar