25 Februari 2010

17 Rumah Hanyut, 3 Roboh

*Banjir di BTS Ulu
BTS ULU-
Banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan BTS Ulu (Cecar), mengakibatkan 308 rumah terendam, 17 rumah roboh dan tiga rumah roboh. Demikian data yang didapatkan Musirawas Ekspres di posko penanganan banjir Kecamatan BTS Ulu, Rabu (24/2).

Selain itu kerugian lainnya yang dialami, satu sekolah dasar ikut terendam, begitu juga dengan Poskesdes dan masjid serta kantor desa. Sejak kemarin (24/2) warga juga sudah mulai melakukan pembersihan di kediaman masing-masing, setelah Selasa (23/2) mulai pukul 14.00 air surut secara bertahap.

Sekretaris Camat BTS Ulu, Indarwanto kepada Musirawas Ekspres di ruangan kerjanya menjelaskan, sebelumnya Kecamatan BTS Ulu sempat terisolir karena satu-satunya jalan masuk ke kecamatan tergenang banjir di empat titik, salah satunya di Jembatan Sungai Musi.

“Namun mulai Selasa (23/2) air surut, sehingga kendaraan bisa berangsur masuk. Sebelumnya menyeberang menggunakan rakit atau perahu,” jelas Indarwanto.

Kemudian soal bantuan, Indarwanto menjelaskan sampai dengan Rabu sudah diterima bantuan cukup banyak, yakni dari Pemkab Musi Rawas berupa 5 ton beras, selanjutnya dari Medco berupa beras, mie instant, minyak goreng dan selimut, dari anggota DPRD Musi Rawas 500 sak beras dan 500 dus mie instant. Kemudian dari M Soleh anggota DPRD Musi Rawas, Rp 2 juta.

“Kami juga minta bantuan dari PT MHP berupa kendaraan operasional, dan dari Pemkab Mura akan datang lagi 5 ton beras. Sementara bantuan berupa obat-obatan juga sudah kami diterima,” jelasnya seraya menambahkan kemarin mendapatkan tambahan bantuan dari Bappeda Mura.

Ditambahkannnya, bantuan ini sebagian sudah didistribusikan ke desa-desa, khususnya yang sudah bisa dilalui kendaraan. Sementara daerah lain yang masih belum bisa diakses, secepatnya akan diberikan bantuan melalui jalur air. “Seperti di Dusun Ketoya harus menyeberang sungai Musi,” jelasnya.

Kemudian secara rincinya kerugian yang dialami masing-masing desa, Pangkalan Tarum 60 rumah terendam (termasuk kantor desa, SD dan Poskesdes), 15 rumah hanyut. Desa Mulyoharjo tepatnya di Dusun Ketoya 20 rumah terendam, tiga roboh satu hanyut.

Sadu, 20 rumah terendam satu hanyut. Pelawe, 100 rumah terendam, masjid ikut terendam.
Selanjutnya Desa Tambangan, empat rumah rusak, jembatan gantung hancur dan sempat terisolasi. Sungai Naik, 12 rumah terendam. Reksa Budi tepatnya di Dusun Ketayu yang rusak adalah kebun padi dan kopi sekitar 27 Ha, terakhir di Lubuk Pauh, 15 rumah terendam.

Sementara itu banjir di Kecamatan Muara Kelingi dan Muara Lakitan kemarin sudah surut. Di Kelurahan Muara Kelingi, pantauan Musirawas Ekspres dari lima RT yang terendam kemarin tinggal tiga Rt lagi yakni Rt1, 2 dan 3. Sementara warga mulai membersihkan rumah mereka khususnya yang sudah tidak lagi tergenang. Selain itu warga juga antri mengambil minyak tanah, air bersih dan bantuan lagi yang terus dibagikan petugas di Posko Bantu dipimpin Camat Muara Kelingi, Musadik Nanguning.

“Bantuan terus berdatangan dan langsung kita bagikan kepada korban banjir secara merata,” kata Musadik. Selain itu mengenai kondisi terakhir menurut mantan Sekcam Sukakarya banjir mulai surut.

“Rumah warga yang terendam mulai berkurang, jalur transfortasi di Muara Kelingi dan menuju ke Lakitan hingga sekayu sudah bisa dilewati walaupun belum lancar sepenuhnya,” ungkap Musadik.
(ME-01/ME-02)

Instruksi Siapkan Lahan 2 Ha

BUPATI Musi Rawas Riduan Mukti usai meninjau beberapa desa yang terkena musibah banjir, menginstruksikan kepada bawahannya agar setiap desa yang berada di tepi Sungai Musi, disiapkan lahan sekitar 2 Ha. Lahan ini nantinya bisa digunakan untuk relokasi rumah-rumah warga yang berada di tepi sungai Musi, guna menghindari bencana banjir.

“Jadi harus disiapkan di masing-masing desa yang berada di tepi Sungai Musi, lahan seluas 2 Ha untuk relokasi warga di tepi sungai. Karena kediaman mereka di tepi sungai sudah tidak memungkinkan lagi untuk di tempati,” jelasnya di hadapan para Asisten, Kepala Dinas, Kantor, Badan, Camat BTS Ulu dan Kades.

Kemudian Bupati juga mengintruksikan agar seluruh korban banjir setiap kepala keluarga (KK) mendapatkan bantuan 5 Kg beras. “Setiap kepala keluarga agar diberikan bantuan 5 Kg beras,” jelasnya.

Dalan peninjauan ini, Bupati mendatangi Desa Pelawe, Dusun Ketoya, Desa Sadu, Pangkalan Tarum dan desa-desa lainnya. Khusus di Dusun Ketoya, bupati meminta kepada Kepala Dinas PU Cipta Karya menganggarkan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan ke Desa Mulyoharjo. (ME-01)

Minta Fogging

PASKA banjir penyakit mulai mengancam, terutama gatal-gatal dan lainnya seperti malaria dan diare.

“Banjir sudah mulai surut, namun sisa-sisa banjir bisa menyebabkan penyakit,” jelas M Soleh anggota DPRD Musi Rawas yang berdomisili di Kelurahan Muara Kelingi
Menurutnya sampah-sampah yang terbawa arus air saat banjir kini sudah mulai terlihat menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu nyamuk-nyamuk juga semakin banyak, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan penyakit malaria dan deman berdarah.

“Karena itulah kami mengharapkan Dinas Kesehatan Musi Rawas bisa melakukan fogging di kediaman warga yang terkena banjir dan di daerah sekitarnta, guna mengantisipasi penyakit dari nyamuk akibat banjir,” pungkas M Soleh. (ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More