*Tiga Jembatan Gantung Dibantu Rp 110 juta
MUSI RAWAS-Tiga jembatan gantung yang rusak parah di dua kecamatan diinstruksikan untuk segera diperbaiki. Untuk perbaikan tersebut Bupati Mura, H Ridwan Mukti menyiapkan dana Rp 110 juta. Selain itu empat rumah di Dusun Kertoya Desa Mulyo Haryjo yang roboh dibantu masing-masing 5 juta. Pastinya Bupati juga memerintahkan agar seluruh kerugian akibat banjir dilapor ke Gubernur Sumsel dan Menkokesra agar mendapatkan bantuan untuk penanganan pasca banjir.
Penegasan itu disampaikan Bupati setelah Kamis (25/2) melanjutkan penyisiran meninjau banjir di Kecamatan Muara Kelingi setelah sebelumnya di Lakitan dan BTS Ulu. Seperti halnya disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Mura, H Suryadi NZ kepada Musirawas Ekspres kemarin (26/2). Diungkapkan Suryadi, selama tiga hari mulai Selasa (23/2) hingga Kamis (25/2) Bupati meniyisir desa-desa dalam kabupaten Musi Rawas untuk mengecek langsung kerusakan dan dampak yang ditimbulkan pasca banjir yang melanda 22 desa di Kecamatan Muara Lakitan, Kelingi dan BTS Ulu.
“Penyisiran dimulai Selasa (23/3) di Kecamatan Muara Lakitan dan Kelingi.
Kemudian di Kecamatan BTS Ulu diawali dari Desa Pelawe, Sadu, Pangkalan Tarum dan Kertoya pada (24/2). DIlanjutkan ke Kecamatan Muara Kelingi pada Kamis (25/2) yakni Desa Mandi Aur, Kelurahan Muara Kelingi, Tanjung, Pulau Panggung, Binjai, Lubuk Muda dan Lubuk Tua,” informasi Suryadi. Hasil penyisiran tersebut menurut Bupati pada tiga kecamatan tersebut keadaan air sudah menyusut dan aktifitas masyarakat sudah berjalan. Hanya dibeberapa titik keadaan masih terlihat genangan air seperti Desa Prabumulih, Semeteh dan Bingin Jungut.
“Namun demikian Bupati mengingatkan semua puihak harus tetap selalu waspada menghadapi pasca banjir,” kata Suryadi. Setelah melakukan peniyisiran Bupati langsung menggelar rapat pasca banjir di Pendopo Kabupatenan dihadiri Asisten I dan II serta seluruh kepala dinas, badan, kantor dan bagian.
“Pasca banjir mengakibatkan berbagai sarana prasarana, jalan, jembatan, fasilitas pendidikan dan infrastruktur mengalami kerusakan. Untuk itu Bupati mendesak setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan dinas tehnis agar dapat mencurahkan perhatiannya pada upaya penanggulangan pasca banjir, terutama bidang pangan, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Serta tetap meningkatkan koordinasi lintas sektoral,” kata Suryadi.
Bupati menginstruksikan kepada dinas teknis untuk segera melakukan tindakan perbaikan dan pembangunan dengan menggunakan dana APBD serta mengupayakan untuk mendapatkan dana APBD Provinsi dan Pusat. Dengan cara melaporkan semua kerusakan dan kerugian akibat banjir kepada Gubernur Sumatera Selatan dan Menkokesra.
Sebagai informasi tambahan menurut Suryadi, akibat banjir jembatan gantung di Desa Pulau Panggung rusak parah sehingga perlu segera diperbaiki agar akses transportasi ke desa tersebut dapat kembali normal. Untuk perbaikan dan pembangunan Jembatan Gantung Pulau Panggung, Bupati menginstruksikan kepada dinas teknis dapat melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan perbaikan menganggarkan dana Rp 50 Juta. Untuk Jembatan Gantung Tanjung Rp 35 Juta, sedangkan untuk Jembatan Gantung Desa Pelawe dianggarkan dana Rp 25 Juta.
“Dengan pelaksanaan pekerjaan dilakukan masyarakat setempat dan didampingi dinas PU Bina Marga. Tujuannya agar masyarakat ikut merasa bertanggung jawab memelihara nantinya,” imbuhnya. Selanjutnya hasil penyisiran di Dusun Kertoya Desa Mulyoharjo Kecamatan BTS Ulu Cecar terdapat empat rumah dan satu diantaranya rumah tempat penggilingan padi yang roboh.
Untuk perbaikan masing-Masing rumah tersebut dibantu Rp 5 juta. Bupati berharap bantuan ini dapat dipergunakan untuk membantu membangun tempat tinggal baru di lokasi yang aman.
“Agar akses Kertoya-Mulyoharjo lancar perlu dibangun jembatan gantung yang menghubungkan kedua titik ini,” kata Suryadi mengulangi pernyataan Bupati.
Selain Infrastruktur, Bupati menaruh perhatian khusus di bidang pendidikan. Diinstruksikan kepada dinas pendidikan agar mengambil langkah-langkah segera melaksanakan perbaikan sarana pendidikan seperti ruang kelas dan mobiler sehingga proses belajar mengajar tidak berhenti hanya karena musibah ini.
“Tenaga medis harus siaga dan stok obat-obatan harus tetap tersedia. Hal ini sangat penting dalam menghadapi pasca banjir yang sering mendatangkan penyakit gata-gatal, batuk dan lainnya,” ungkapnya.
Pasca rapat pasca banjir ini, bupati juga menginstruksi beberapa program yang harus dijalankan. Pertama program jangka pendek yakni mengatasi semua dampak banjir baik kecil maupun menengah seperti sarana pendidikan, kesehatan menggunakan dana atnggap darurat. Program jangka panjang seperti perbaikan infrastruktur jalan dan kerusakan yang berskala besar serta rencana relokasi daerah rawan banjir dengan mengupayakan dana bantuan provinsi dan pusat dalam hal ini Menkokesra.
“Selanjutnya Bupati menyampaikan penghargaan dan ucapan terimah kasih kepada insan pers yang ikut menyebarluaskan informasi musibah ini sehingga menimbulkan simpati publik serta semua pihak yang telah bersimpati dan memberikan bantuan di dalam upaya penanggulangan musibah banjir di Kabupaten Musi Rawas,” punkas Suryadi. (ME-02)
Berita Utama
27 Februari 2010
Kerugian Banjir Dilapor ke Gubernur dan Menkokesra
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar