24 Februari 2010

Perampok Sekaligus Pembunuh Mantan Kasek Diringkus

RUPIT-Tim Buru Sergap (Buser) Polres Musi Rawas dipimpin Kanit Pidum Ipda Dedy Purma Jaya, Senin (22/2) sekitar pukul 18.00 WIB berhasil menangkap satu dari lima tersangka perampokan dan pembunuhan terhadap mantan Kepala Sekolah (Kasek) Bahadir (47) warga warga Desa Lubuk Kumbung Kecamatan Karang Jaya. Tersangka adalah Efriansyah (23) warga Desa Noman Kecamatan Rupit.

Tersangka ditangkap saat sedang memberi makan ayam di peternakan ayam tempatnya bekerja di Bengkulu. Selasa (23/2) sekitar pukul 05.30 WIB tersangka Efriansyah tiba di Mapolres Musi Rawas dan langsung menjalani proses pemeriksaan. Kapolres Musi Rawas AKBP Herry Nixon’s melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede didampingi Kanit Pidum Dedy Purma Jaya, menjelaskan penangkapan terhadap tersangka berdasarkan informasi yang diterima dari penyelidikan beberapa waktu terakhir. “Berdasarkan hasil penyelidian diketahui tersangka berada di Bengkulu tepatnya di kediaman mertuanya,” jelasnya.

Kemudian petugas langsung meluncur ke Bengkulu guna melakukan penangkapan. Hanya saja kala itu tersangka sudah tidak ada lagi di kediaman mertuanya. “Kami mengintai dia di rumah mertuanya, namun sudah tidak ada. Ternyata informasi terakhir dia sudah pindah rumah, tepatnya ngontrak sendiri,” tambah Dedy.

Gagal melakukan penangkapan tersebut, pihak Polres Musi Rawas langsung koordinasi dengan Direktorat Reskrim Polda Bengkulu dan memberikan daftar pencarian orang (DPO). “Hasil bantuan dari Polda Bengkulu, akhirnya diketahuilah tempat kontrakan tersangka. Ia kemudian ditangkap ketika sedang bekerja,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, petugas mendapatkan pengakuan Efriansyah hanya bertindak sebagai sopir mobil Mitsubishi L300 Starwagon. “Dia mengaku diajak, saat kejadian hanya menunggu di mobil bersama seorang rekannya. Sementara yang melakukan perampokan langsung tiga orang,” kata Dedy.

Usai melakukan perampokan, sepeda motor milik korban langsung dimasukkan ke dalam mobil, selanjutnya di jual di daerah Noman. “Tersangka mengaku hanya mendapatkan upah sewa mobil Rp 150 ribu. Sehari setelah kejadian, dia langsung memboyong keluarganya ke Bengkulu karena ketakutan,” terangnya.

Diketahui sebelumnya perampokan itu terjadi Sabtu (2/1) sekitar pukul 06.00 WIB di jalan umum Desa Sukaraja Kecamatan Karang Jaya tepatnya simpang Desa Lubuk Kumbung. Dalam perampokan itu korban Bahadir menderita luka di kepalanya hingga menerima 14 jahitan. Korban meninggal dunia Senin (4/1) sekitar pukul 02.00 WIB di ruang ICU RS dr Sobirin Lubuklinggau.

Selain itu juga ada korban luka Sri (18)-adik angkat Bahadir-, warga Jalan Puskesmas Taba Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Ia menderita luka di kepala, bahu kanan, dan memar pada wajah.

Kronologisnya, korban saat itu memboncengkan Sri mengendarai sepeda motor
Honda Revo Nopol BG 5929 H, keduanya hendak ke Lubuklinggau. Sampai di tempat kejadian perkara, tiba-tiba ban sepeda motor kempes. Diperkirakan terkena paku yang sengaja dipasang oleh pelaku. Karena ban kempes, makanya Bahadir mengendarai sepeda motor pelan. Hal ini menurut Sri justru mempermudah pelaku mengejar mereka, bahkan dengan berlari ketiga pelaku yang muncul secara tiba-tiba sudah mendekat dan merampok korban.(ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More