15 Februari 2010

Jembatan Gantung Noman Kembali ‘Makan Korban’

*Lantai Jebol, 2 Siswi SD Terjun Bebas
RUPIT-
Kekhawatiran warga Desa Noman Kecamatan Rupit atas kondisi Jembatan Gantung yang sudah memprihatinkan akhirnya terbukti. Jembatan gantung penghubung Noman Baru dan Lama kembali ‘makan korban’. Dua siswi Sekolah Dasar (SD) Noman terjun bebas ke sungai akibat lantai jembatan yang dilewatinya jebol. Beruntung kedua siswi itu terselamatkan walaupun harus mendapatkan perawatan intensif.
Menurut Rozali Syawal, salah seorang warga Noman, kejadian warga terjun bebas ke sungai akibat kondisi jembatan gantung yang memang sudah rusak parah sudah bukan yang pertama kali. Bahkan menuruh mantan Kades Noman itu, kejadian Sabtu (13/2) lalu adalah yang ketiga kalinya dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama.


Diinformasikan Rozali, kejadian jembolnya lantai jembatan gantung yang memang sudah rapuh dan membuat jatuhnya dua siswi SD Sabtu lalu menjadikan warga cemas dan trauma. Makanya warga nekat membuat kebijakan keras menutup jembatan alias tidak memperbolehkan jembatan dilewati sebelum terkumpul dana swadaya yang mencukupi untuk perbaikan.
“Makanya sekarang akses dari Noman Lama ke Noman Baru menggunakan perahu ketek. Ini dilakukan untuk menghindari kejadian yang lebih parah hingga menelan korban jiwa,” tegas Rozali.


Mengenai dua siswi yang jatuh akibat dalam kejadian tragis Sabtu (13/2) lalu yakni Lea (7) bin Sari dan Rani (7) bin Melas, keduanya tercatat sebagai siswa SD N 2 Desa Noman Kecamatan Rupit. Koronologisnya, Sabtu (13/2) lalu keduanya pulang sekolah. Sekitar 10.00 WIB mereka menyeberangi jembatan gantung dan ketika berada di tengah jembatan lantai dari papan yang diinjak patah.


‘Brakkkk’ setelah terdengar suara kayu yang patah keduanya terjatuh ke sungai dimana saat kejadian air sungai sedang pasang akibat hujan deras sebelumnya. Beruntung dua siswi yang diketahui tidak bisa berenang itu menggunakan tas punggung yang membuatnya bisa bertahan untuk tidak tenggelam. Namun demikian siswa tersebut harus berjuang keras sehingga banyak terminum air sungai akibat hampir tenggelam. Beruntung ada warga yang melihat kejadian tersebut dan langsung menyelamatkannya.


Anak itu sempat pingsan karena air sudah masuk dari hidung dan banyak terminum. Makanya setelah diselamatkan dan berada di darat, anak tersebut cepat ditolong dengan memberikan semacam nafas buatan dan juga membantu menyedot air yang sudah masuk ke kerongkongan. Akhirnya airnya keluar dan siswi tersebut sadar.


“Yang pasti semuanya panik dan trauma,” kata Rozali.
Makanya atas kejadian itu warga mengumpulkan sumbangan untuk merehab jembatan gantung yang rusak agar bisa digunakan dengan aman.


“Tetapi kalau memang sumbangan tidak mencukup dan jembatan gantung tidak bisa diperbaiki hingga kondisinya aman, warga akan menutup jembatan. Sebab takut takut menelan korban,” informasi Rozali. (ME-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More