*Kemarin Rombongan Wabup, Hari ini Gubernur dan Bupati
*Warga Mulai Mengungsi, Butuh Pengobatan
MUSI RAWAS-Hari ini (Selasa, 23/2) merupakan hari ketiga banjir terparah melanda puluhan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Mura. Walau pun belum merata, bantuan terus mengalir. Namun sayangnya hingga kemarin (Senin, 22/2) bantuan berbentuk beras masih minim bahkan belum juga ada. Informasinya hal ini akibat adanya sedikit jalur birokasi yang agar rumit sehingga bantuan beras dari Bulog yang merupakan jatah Departemen Sosial RI sulit diambil untuk didistribusikan.
Pantauan Musirawas Ekspres, dari sekian bantuan yang sudah terkumpul di Posko Banjir di Kelurahan Muara Kelingi dan informasi dari BTS Ulu serta Muara Lakitan bantuan didominasi mie instant dan air mineral. Sementara beras belum ada padahal Pemkab Mura sudah memastikan akan menyalurkan bantuan beras sebanyak 20 ton.
Seperti halnya diungkapkan Wakil Bupati Mura, Hj Ratnawati Ibnu Amin yang kemarin (22/2) meninjau lokasi banjir di Muara Kelingi bersama Dandim 0406 Mura, Letkol Inf Suryana dan Kapolres Mura AKBP Herry Nixon’s beserta rombongan. Menurut Wabup, Pemkab Mura memastikan mendistribusikan 20 ton beras untuk korban banjir.
Beras tersebut merupakan stok untuk bantuan bencana dari Departemen Sosial RI dimana untuk Kabupaten Mura masih ada 80 ton.
“Selain itu kita juga berupaya memberikan bantuan kepada korban banjir dalam sgala bentuk termasuk air bersih. Seperti halnya Kebutuhan masyarakat termasuk air bersih, sesuai dengan program kita yakni water treatment bisa dimobilitaskan ke tempat atau lokasi yang membutuhkan agar masyarakat bisa mudah memperoleh air minum yang sehat,” ungkap Wabup yang kemarin didampingi Asisten II Raidusyahri, Asisten III Sulaiman Kohar dan beberapa pejabat lainnya.
Selain itu juga menurutnya tenda sudah didirikan di lokasi banjir tepatnya ada tiga unit tenda di setiap posko termasuk dapur umum. Selanjutnya terhadap rumah-rumah beresiko tinggi khususnya yang rusak parah atau bahkan hancur dan roboh diterjang banjir menurut Wabup pemerintah sudah menyiapkan langkah.
“Jadi dalam hal ini ada rehabilitasi banjir untuk perumahan dan juga termasuk kawasan pertanian serta peternakan. Selain itu kita melakukan antisipasi penyakit pasca banjir dengan menyediakan obat-obatan, pos serta tim medis,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mura, Hj Maimunah mengungkapkan berbagai bantuan sudah didistribusikan ke posko untuk kemudian bisa disampaikan kepada korban banjir. Hanya saja untuk bantuan beras menurut Maimunah tidak bisa sesegera mungkin dikirim. Karena dikatakannya ada birokrasi yang harus dijalankan baru kemudian beras di Bolog bisa diangkut.
“Tidak seperti yang lalu-lalu, sekarang ada perubahan. Setelah ada persetujuan Gubernur Bulog baru bisa mengeluarkan beras dan tentunya harus benar-benar ada jaminan untuk langkah tanggap darurat,” ungkap Maimunah. Namun dipastikannya semua sudah dijalankan dan bantuan beras secepatnya sudah bisa didistribusikan.
Camat Muara Kelingi, Musadik Nanguning menambahkan untuk di Kecamatan Muara Kelingi ada tiga desa hingga kemarin sore sulit dijangkau untuk memberikan bantuan. Ketiganya yakni Desa Pulau Panggung, Binjai dan Tanjung.
“Penyebabnya karena dolpin (perahu, red) yang membawa bantan tidak bisa lewat terhalang jembatan gantung di Pulau Panggung, makanya sulit kita sampai ke sana,” kata Musadik.
Namun bersama dengan Tim Tagana Mura-Lubuklinggau yang berjumlah 55 orang serta pihak lainnya, mereka sudah menyusun strategi khusus.
“Jadi kita pastikan untuk secara estapet mengangkut bantuan. Jadi dari posko di kelurahan stop di jembatan gantung dan kemudian ganti perahu untuk menuju ke lokasi posko di Pulau Panggung dan sekitarnya,” kata Musadik.
Mengenai bantuan menurutnya terus mengalir dan mereka terima serta langsur dikoordinir Lurah dan Ketua RT untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat korban banjir. Termasuk bantuan dari Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin sudah datang namun khusus untuk Muara Kelingi tertahan di lokasi banjir di Lubuk Muda karena jalur darat tidak bisa dilewati.
“Bantuan dari Gubernur Sumsel meliputi sarden 7 dus, mie instant 50 dus, terpal 20 unit, selimut 100 lembar, makanan bayi 150 dus, pakaian siswa SD 100 lembar, baju kaos 100 lembar, peralatan mandi 50 paket, alat masak 25 buah dan berbagai peralatan lainnya termasuk untuk dapur umum,” kata Musadik seraya memastikan untuk aktivitas sekolah masih berjalan.
*Hari Ini Gubernur dan Bupati Tinjau Banjir
Setelah Wabup Hj Ratnawati Ibnu Amin, Sekda H Senen Singadilaga dan pejabat lain meninjau dan memberikan bantuan, hari ini dijadwalkan Bupati Mura H Ridwan Mukti akan mengunjungi lokasi banjir dan menemui korban banjir. Bahkan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin juga dijadwalkan juga datang.
“Gubernur dijadwalkan menggunakan Heli mendarat di Bandara Silampari pukul 07.30 WIB besok (hari ini, red) dan kemudian langsung ke Muara Kelingi meninjau lokasi dan korban banjir. Kemudian kemungkinan Gubernur akan langsung pulang ke Palembang menggunakan Heli dari lapangan sepakbola di Muara Kelingi yang akan dijadikan helipad,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mura, Ari Narsa.
*Air Masih Tinggi
Hingga Senin (22/2) ketinggian air di lokasi banjir masih sangat tinggi. Bahkan malam sebelumnya air terus naik dan menambah rumah yang terendam baik di Kecamatan BTS Ulu, Muara Kelingi maupun Muara Lakitan.
Dilaporkan di Kecamatan Muara Kelingi lebih seratus KK (Kepala Keluarga) khususnya yang menempati lokasi transmigrasi dan menjadi kawasan terparah banjir mulai mengungungsi. Warga pendatang tersebut informasinya cemas karena air semakin tinggi dan juga minimnya kebutuhan. Makanya mereka mencari tempat yang aman sehingga bisa mendapatkan bantuan mengingat rumah mereka terendam dan hampir seluruh perabotan rumah tangga rusak.
Untuk di Kecamatan Muara Lakitan dilaporkan air masih menggenangi ribuan rumah di Kelurahan Muara Lakitan, Desa Prabumulih 1, Prabumulih 2, Semeteh, Sungai Pinang, Muara Rengas, Anyar, Semangus Baru, Semangus Lama dan Pendingan. Menurut Pimpinan Kecamatan Golkar Muara Lakitan, Nopika ribuan korban banjir masih terus membutuhkan bantuan. Selain makanan masyarakat sangat membutuhkan bantuan obat-obatan karena mereka sudah mulai diserang penyakit.
Sementara itu warga Dusun Kertoya Desa Mulyo Harjo SP4 Kecamatan BTS Ulu dan beberapa korban di desa lainnya sudah mendapatkan bantuan. Menurt Sahir, salah seorang warga setempat bantuan sudah diserahkan camat. (ME-02)
Polres Terjunkan 100 Personil, TNI 2 Pleton
Untuk memberikan jaminan keamanan baik kepolisian maupun TNI berada di garda terdepan. Tepatnya menurut Kapolres Mura, AKPB Herry Nixon’s pihaknya menurnkan personil untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi terhadap kerawanan yang terjadi.
“Di lokasi yang rawan kita tempakkan personil 24 jam. Dalam hal ini kita menerjunkan 100 personil yang disebar di beberapa lokasi banjir. Selain ikut membantu proses evauasi dan lainnya juga mengamankan wilayah,” kata Kapolres.
Selain itu untuk arus lalu lintas Linggau-Palembang via Sekayu menurutnya hingga kemarin masih ditutup akibat beberapa lokasi jalan masih tergenang dengan ktinggian air cukup parah.
“Arus lalu lintas masih dialihkan. Karena memang jalur Linggau-Sekayu tidak bisa dilewati akibat ada genangan air di jalan dengan ketinggian hampir 1,6 meter jalur ke Palembang kita alihkan lewat Tebingtinggi Lahat,” katanya.
Sementara itu informasi yang didapatkan Musirawas Ekpres anggota TNI yang diturunkan untuk membantu masyarakat dan ikut mencipkana kondisi aman cukup banyak. Ada sekitar dua pleton anggota TNI informasinya diturunkan sejak banjir mulai terjadi. (ME-02)
*Warga Mulai Mengungsi, Butuh Pengobatan
MUSI RAWAS-Hari ini (Selasa, 23/2) merupakan hari ketiga banjir terparah melanda puluhan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Mura. Walau pun belum merata, bantuan terus mengalir. Namun sayangnya hingga kemarin (Senin, 22/2) bantuan berbentuk beras masih minim bahkan belum juga ada. Informasinya hal ini akibat adanya sedikit jalur birokasi yang agar rumit sehingga bantuan beras dari Bulog yang merupakan jatah Departemen Sosial RI sulit diambil untuk didistribusikan.
Pantauan Musirawas Ekspres, dari sekian bantuan yang sudah terkumpul di Posko Banjir di Kelurahan Muara Kelingi dan informasi dari BTS Ulu serta Muara Lakitan bantuan didominasi mie instant dan air mineral. Sementara beras belum ada padahal Pemkab Mura sudah memastikan akan menyalurkan bantuan beras sebanyak 20 ton.
Seperti halnya diungkapkan Wakil Bupati Mura, Hj Ratnawati Ibnu Amin yang kemarin (22/2) meninjau lokasi banjir di Muara Kelingi bersama Dandim 0406 Mura, Letkol Inf Suryana dan Kapolres Mura AKBP Herry Nixon’s beserta rombongan. Menurut Wabup, Pemkab Mura memastikan mendistribusikan 20 ton beras untuk korban banjir.
Beras tersebut merupakan stok untuk bantuan bencana dari Departemen Sosial RI dimana untuk Kabupaten Mura masih ada 80 ton.
“Selain itu kita juga berupaya memberikan bantuan kepada korban banjir dalam sgala bentuk termasuk air bersih. Seperti halnya Kebutuhan masyarakat termasuk air bersih, sesuai dengan program kita yakni water treatment bisa dimobilitaskan ke tempat atau lokasi yang membutuhkan agar masyarakat bisa mudah memperoleh air minum yang sehat,” ungkap Wabup yang kemarin didampingi Asisten II Raidusyahri, Asisten III Sulaiman Kohar dan beberapa pejabat lainnya.
Selain itu juga menurutnya tenda sudah didirikan di lokasi banjir tepatnya ada tiga unit tenda di setiap posko termasuk dapur umum. Selanjutnya terhadap rumah-rumah beresiko tinggi khususnya yang rusak parah atau bahkan hancur dan roboh diterjang banjir menurut Wabup pemerintah sudah menyiapkan langkah.
“Jadi dalam hal ini ada rehabilitasi banjir untuk perumahan dan juga termasuk kawasan pertanian serta peternakan. Selain itu kita melakukan antisipasi penyakit pasca banjir dengan menyediakan obat-obatan, pos serta tim medis,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mura, Hj Maimunah mengungkapkan berbagai bantuan sudah didistribusikan ke posko untuk kemudian bisa disampaikan kepada korban banjir. Hanya saja untuk bantuan beras menurut Maimunah tidak bisa sesegera mungkin dikirim. Karena dikatakannya ada birokrasi yang harus dijalankan baru kemudian beras di Bolog bisa diangkut.
“Tidak seperti yang lalu-lalu, sekarang ada perubahan. Setelah ada persetujuan Gubernur Bulog baru bisa mengeluarkan beras dan tentunya harus benar-benar ada jaminan untuk langkah tanggap darurat,” ungkap Maimunah. Namun dipastikannya semua sudah dijalankan dan bantuan beras secepatnya sudah bisa didistribusikan.
Camat Muara Kelingi, Musadik Nanguning menambahkan untuk di Kecamatan Muara Kelingi ada tiga desa hingga kemarin sore sulit dijangkau untuk memberikan bantuan. Ketiganya yakni Desa Pulau Panggung, Binjai dan Tanjung.
“Penyebabnya karena dolpin (perahu, red) yang membawa bantan tidak bisa lewat terhalang jembatan gantung di Pulau Panggung, makanya sulit kita sampai ke sana,” kata Musadik.
Namun bersama dengan Tim Tagana Mura-Lubuklinggau yang berjumlah 55 orang serta pihak lainnya, mereka sudah menyusun strategi khusus.
“Jadi kita pastikan untuk secara estapet mengangkut bantuan. Jadi dari posko di kelurahan stop di jembatan gantung dan kemudian ganti perahu untuk menuju ke lokasi posko di Pulau Panggung dan sekitarnya,” kata Musadik.
Mengenai bantuan menurutnya terus mengalir dan mereka terima serta langsur dikoordinir Lurah dan Ketua RT untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat korban banjir. Termasuk bantuan dari Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin sudah datang namun khusus untuk Muara Kelingi tertahan di lokasi banjir di Lubuk Muda karena jalur darat tidak bisa dilewati.
“Bantuan dari Gubernur Sumsel meliputi sarden 7 dus, mie instant 50 dus, terpal 20 unit, selimut 100 lembar, makanan bayi 150 dus, pakaian siswa SD 100 lembar, baju kaos 100 lembar, peralatan mandi 50 paket, alat masak 25 buah dan berbagai peralatan lainnya termasuk untuk dapur umum,” kata Musadik seraya memastikan untuk aktivitas sekolah masih berjalan.
*Hari Ini Gubernur dan Bupati Tinjau Banjir
Setelah Wabup Hj Ratnawati Ibnu Amin, Sekda H Senen Singadilaga dan pejabat lain meninjau dan memberikan bantuan, hari ini dijadwalkan Bupati Mura H Ridwan Mukti akan mengunjungi lokasi banjir dan menemui korban banjir. Bahkan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin juga dijadwalkan juga datang.
“Gubernur dijadwalkan menggunakan Heli mendarat di Bandara Silampari pukul 07.30 WIB besok (hari ini, red) dan kemudian langsung ke Muara Kelingi meninjau lokasi dan korban banjir. Kemudian kemungkinan Gubernur akan langsung pulang ke Palembang menggunakan Heli dari lapangan sepakbola di Muara Kelingi yang akan dijadikan helipad,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mura, Ari Narsa.
*Air Masih Tinggi
Hingga Senin (22/2) ketinggian air di lokasi banjir masih sangat tinggi. Bahkan malam sebelumnya air terus naik dan menambah rumah yang terendam baik di Kecamatan BTS Ulu, Muara Kelingi maupun Muara Lakitan.
Dilaporkan di Kecamatan Muara Kelingi lebih seratus KK (Kepala Keluarga) khususnya yang menempati lokasi transmigrasi dan menjadi kawasan terparah banjir mulai mengungungsi. Warga pendatang tersebut informasinya cemas karena air semakin tinggi dan juga minimnya kebutuhan. Makanya mereka mencari tempat yang aman sehingga bisa mendapatkan bantuan mengingat rumah mereka terendam dan hampir seluruh perabotan rumah tangga rusak.
Untuk di Kecamatan Muara Lakitan dilaporkan air masih menggenangi ribuan rumah di Kelurahan Muara Lakitan, Desa Prabumulih 1, Prabumulih 2, Semeteh, Sungai Pinang, Muara Rengas, Anyar, Semangus Baru, Semangus Lama dan Pendingan. Menurut Pimpinan Kecamatan Golkar Muara Lakitan, Nopika ribuan korban banjir masih terus membutuhkan bantuan. Selain makanan masyarakat sangat membutuhkan bantuan obat-obatan karena mereka sudah mulai diserang penyakit.
Sementara itu warga Dusun Kertoya Desa Mulyo Harjo SP4 Kecamatan BTS Ulu dan beberapa korban di desa lainnya sudah mendapatkan bantuan. Menurt Sahir, salah seorang warga setempat bantuan sudah diserahkan camat. (ME-02)
Polres Terjunkan 100 Personil, TNI 2 Pleton
Untuk memberikan jaminan keamanan baik kepolisian maupun TNI berada di garda terdepan. Tepatnya menurut Kapolres Mura, AKPB Herry Nixon’s pihaknya menurnkan personil untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi terhadap kerawanan yang terjadi.
“Di lokasi yang rawan kita tempakkan personil 24 jam. Dalam hal ini kita menerjunkan 100 personil yang disebar di beberapa lokasi banjir. Selain ikut membantu proses evauasi dan lainnya juga mengamankan wilayah,” kata Kapolres.
Selain itu untuk arus lalu lintas Linggau-Palembang via Sekayu menurutnya hingga kemarin masih ditutup akibat beberapa lokasi jalan masih tergenang dengan ktinggian air cukup parah.
“Arus lalu lintas masih dialihkan. Karena memang jalur Linggau-Sekayu tidak bisa dilewati akibat ada genangan air di jalan dengan ketinggian hampir 1,6 meter jalur ke Palembang kita alihkan lewat Tebingtinggi Lahat,” katanya.
Sementara itu informasi yang didapatkan Musirawas Ekpres anggota TNI yang diturunkan untuk membantu masyarakat dan ikut mencipkana kondisi aman cukup banyak. Ada sekitar dua pleton anggota TNI informasinya diturunkan sejak banjir mulai terjadi. (ME-02)
0 komentar:
Posting Komentar