MUARA BELITI-Rencana pengembangan ubi raksasa Darul Hidayah di Kabupaten Mura benar-benar menjadi fokus utama Pemkab Mura. Bukan hanya persiapan lahan dan pabrik yang akan menampung produksi petani ini nantinya, namun pendapatan petani dari sektor ini juga sudah dipikirkan.
Salah satunya menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Mura, EC Priscodesi pihaknya sudah mulai merancang pentapan harga jual ubi kayu raksasa ini.
“Intinya kita akan upayakan ada penetapan harga jual ibu kayu ini nantinya, pokoknya ada penetapan harga standar,” kata Priscodesi.
Jadi petani mempunyai acuan untuk mencual hasil pertanian ini nantinya, tidak sampai anjlok. “Sebab jika tidak ada penetapan yang standar dikhawatirkan ketika memasuki musim panen harganya akan jatuh. Jika ini yang terjadi jelas akan sangat merugikan petani dan membuat mereka tidak mau lagi mengembangkan ubi kayu Darul Hidayah ini,” papat Priscodesi.
Makanya dalam menetapkan harga jual ubi kayu ini pihaknya akan melakukan studi atau belajar ke daerah yang sudah terlebih dahulu mengembangkannya.
“Misalnya Lampuang. Daerah ini merupakan penghasil ubi kayu terbesar, makanya penting juga melakukan pembelajar untuk menetapkan harga nantinya. Intinya semua nanti benar-benar bisa menggeliatkan pengembangan Ubi Kayu Darul HIdayah di Musi Rawas sebagai salah satu langkah mensejahterakan petani yang pada akhirnya bisa menekan angka kemiskinan,” pungkasnya. (ME-02)
0 komentar:
Posting Komentar