Lubuklinggau - Jakarta Tembus Hanya 1 Jam 25 Menit
“Bapak ibu penumpang, kita telah tiba di Bandar Udara Silampari di Lubuklinggau. Untuk keselamatan dimohon tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman sampai pesawat benar-benar berhenti. Jam menunjukkan pukul 5 kurang 10 menit, tidak ada perbedaan jam antara Jakarta dengan Lubuklinggau”. Demikian pemberitahuan Pramugari pesawat milik Riau Airlines jenis Fokker 50 yang mengangkut rombongan tiga kepala daerah dalam ujicoba penerbangan dari Bandara Silampari sebagai persiapan penerbangan reguler Lubuklinggau-Jakarta.
Oleh : Panca Riatno-Lubuklinggau
Setelah roda Fokker 50 yang diterbangkan kapten Oktario Hermawan menyentuh landas pacu (runaway) Bandara Silampari tepuk tangan riuh langsung terdengar dari dalam pesawat. Ini merupakan bentuk aplaus terhadap mulusnya landing pesawat seperti halnya take off dari Bandara Silampari dengan kapten penerbangnya Heru Tri Parwiranto. Hal yang sama juga terlihat saat pesawat yang menyiapkan tiga kapten penerbang sekaligus dibantu dua teknisi dan dua pramugari yang cantik sesaat mendarat di Bandara Internasional Sukarno Hatta , Cengkareng Jakarta kemarin pukul 12. 55 WIB.
“Alhamdulillah,” kata Bupati, H Ridwan Mukti yang langsung disambut tepuk tangan dikomanoi Wawako Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe. Menurut Ridwan Mukti seluruh rangkaian ujicoba penerbangan sebagai prasyaratan dan langkah awal membuka penerbangan regule Lubuklinggau-Jakarta kemarin benar-benar sukses.
“Salah satu indikatornya jelas semuanya mulus, Mulai dari take off, saat berada di ketinggian maksimal dan landing. Yang terpenting perlu diketahui jarak tempuh Lubuklinggau-Jakarta hanya satu jam 25 menit. Ini baru langkah ujicoba, jika sudah penerbangan reguler bukan tidak mungkin waktu tempuh akan semakin singkat. Pokoknya sekarang ini Lubuklinggau-Jakarta bisa balik hari, maksudnya bisa PP,” ungkap Ridwan Mukti. Yang tidak kalah penting menurutnya dengan mulusnya ujicoba penerbangan, Pemkab Mura didukung Pemkot Lubuklinggau dan Pemkab Empat Lawang
makin bersemangat dan intensif mempersiapakn segala sesuatunya untuk membuka penerbangan reguler.
“Dua bulan ke depan penerbangan reguler sudah bisa dimulai. Perlu waktu karena memang ada tahapan yang harus dijalankan, salah satunya lelang bagi Maskapai Penerbangan yang akan mengoperasikan Bandara Silampari,” kata Ridwan Mukti seraya menambahkan saat ini sudah ada Bali Air, Riau Airlines, Jatayu dan beberaa maskapai penerbangan yang mengajukan diri untuk mengikuti proses lelang. Untuk lebih meyakinkan lagi, dalam satu atau dua minggu ke depan akan ada ujicoba lanjutan.
“Selanjutnya pesawat jenis Dash Seven yang merupakan jenis pesawat presiden. Jika nanti sudah ujicoba menggunakan dash seven langsung lampor ke Presiden. Akan kita sampaikan bahwa Bandara Silampari sudah didarati jenis pesawat yang biasa digunakan Presiden. Dengan demikian tidak ada alasan Presiden tidak dating ke Musi Rawas melalui Bandara Silampari ini,” kata Ridwan Mukti. Selain itu, hal ini juga akan makin meyakinkan pemerintah pusat untuk mendukung penambahan landas pacu dan sarana pendukung lainnya hingga bisa menjadikan Bandara Silampari semakin besar atau bahkan menjadi embarkasi haji dimana secara otomatis menjadikan bandara ini bertaraf internasional.
Ridwan Mukti juga menambahkan untuk penerbangan reguler nanti pihaknya akan mengupayakan agar maskapai penerbangan yang memenangkan lelang mengoperasikan pesawat jenis ATR 72. Dengan demikian penumpang pesawat ini lebih banyak, hampir mendekat 100 orang.
“Mengenai tiket pesawat untuk tahap pertama pemerintah daerah menyiapkan anggaran subsidi. Mungkin sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Untuk menutupi selebihnya disubdisi pemerintah. Dengan demikian masyarakat bisa terbantu,” paparnya.
Yang terpenting penerbangan reguler harus dipastikan.
“Sebab ini sangat penting sebagai upaya mencapai cita-cita menjadikan Bandara Silampari sebagai gerbang investasi sektor barat Sumsel. Jika akses Lubuklinggau-Jakarta sudah sangat lancar tentu dunia investasi akan berkembang pesat. Peredaran uang makin tinggi, investasi terus masuk dan semua sektor akan terangkat dan Musi Rawas, Lubuklinggau dan daerah sekitar tentu akan merasakan dampak positif yang sangat besar,” tegas Ridwan Mukti.
Sementara itu Pimpinan Cabang Bank Sumsel Lubuklinggau, Samiludin berkeyakinan yang sama. Menurutnya, ketika akses Lubuklinggau-Jakarta terbuka dengan lancar tentu didukung jalur penerbangan yang menjadi moda transfortasi tercepat saat ini, dunia investasi di Musi Rawas dan Lubuklinggau khususnya akan berkembang pesat.
“Untuk dunia perbankan tentu akan benar-benar ikut meningkat seiring masuknya investasi dan bertambah pesatnya peredaran uang. Makanya kami dari perbankan sangat mendukung upaya yang dilakukan untuk membuka penerbangan Lubuklinggau-Jakarta,” kata Samiludin. Mengenai ujicoba penerbangan kemarin menurutnya satu langkah besar yang benar-benar meyakinkan.
“Semuanya mulus, tampaknya secara kasat mata tidak ada masalah. Saya pribadi cukup santai dan menikmatinya. Jadi tidak ada masalah lagi untuk membuka penerbangan reguler,” katanya.
Sisi lain, kapten penerbang Oktario Hermawan yang menerbangkan Fokker 50 untuk ujicoba kemarin memastikan Bandara Silampari sudah benar-benar siap.
Tidak ada masalah, semuanya sudah ok. Hanya saja untuk lampu di landasan dipersiapkan sebab walau siang hari ini tetap harus ada,” katanya sembari meyakinkan Bandara Silampari sudah benar-benar memenuhi standar keamaman untuk penerbangan pesawat.
Sebagai tambahan informasi, ujicoba penerbangan dari Bandara Silampari kemarin dilaksanakan pukul 11.30 WIB tepatnya untuk waktu take off. Pukul 12.50 WIB pesawat landing di Bandara Internasional Sukarno Hata di Cengkareng, Jakarta. Setelah foto bersama di Bandara tepatnya bagian depan Terminal C, rombongan berangkat menuju ke Rumah Makan Sederhana di Cikokol, Tanggerang menggunakan bus yang sudah disiapkan Kabag Umum Setda Mura. Setelah shalat Dhuhur dan makan bersama dengan menu andalan Kepala Kakap Merah, sekitar pukul 14.30 WIB rombongan kembali ke Bandara. Dan tepat pukul 16.30 WIB pesawat membawa rombongan kembali dan landing dengan mulus di Bandara Silampari pukul 17.50 WIB.
Rombongan yang ikut dalam ujicoba penerbangan diantaranya Kajari Taufik Satia Diputra, Ketua PN Encep Yuliadi, Dandim Suryana. Ketua DPRD Mura Sri Hernalini, anggota dewan Suryadi, Abastari, Subhan, Suhari, Herman Mawiek. Perwakilan Pemkot Lubuklinggau, Wawako, mewakili Kabag Humas Sunardin, Ketua DPRD Lubuklinggau Hasbi Asadiki. Pemkab Empat Lawang dipimpin Asisten II, Kapala Dishub Pik Malil dan Ketua Komisi II Asnawi. Selain itu juga ikut Kabid Perhubungan Dishub Pemprov Sumsel.
Sementara pelaku bisnis dan investor yang juga ikut dalam ujicoba penerbangan cukup banyak. Diantaranya Pimpinan Cabang Bank Sumsel Lubuklinggau, Samiluddin kemudian beberapa manajer perusahaan yang ada di Mura, meliputi Pt Medco, Seleraya, Tropik Pandan Energy, Lonsum, Djuanda Sawit Lestari, Nusa Palapa Mineral dan beberapa perusahaan lain. Selain itu lebih dari sepuluh pejabat Pemkab Mura juga ikut serta selain sembilan utusan wartawan. (bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar