03 Februari 2010

Harga Beras Naik, Disperindagsar Laksanakan OP

*Priscodesi : Harganya tak Lebih Rp 6.000/kg
MUARA BELITI-
Tingginya harga beras dimana untuk di beberapa desa sudah tembus Rp 7.500/kg langsung disikapi Pemkab Mura. Setelah mendapatkan laporan dari beberapa camat mengenai tinggnya harga beras, Pemkab Mura melalui Disperindagsar (Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar) langsung mengambil langkah.

Salah satu cara untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok ini (beras, red) menurut Kepala Disperindagsar Mura akan dilaksanakan Operasi Pasar (OP) beras. Rencana ini makin mantap setelah Disperindag mendapatkan kepastian stok beras dari Bulog untuk pelaksanaan OP terlebih adanya surat Menteri Perdagangan RI No.561/MI-DAG/SD/2010 tertanggal 13 Januari 2010 perihal OP beras.

“Akhir-akhir ini kita mendapatkan laporan di beberapa daerah khususnya yang bukan sentra penghasil beras diantaranya Rawas Ilir, Karang Dapo dan Nibung harga beras sudah sangat tinggi mencapai Rp 7.500/kg bahkan lebih. Untuk itu mereka mengharapkan ada penanganan. Dalam hal ini untuk membantu masyarakat termasuk dalam hal menetralisir harga beras agar tidak terus melambung akan dilaksanakan OP beras,” tegas Priscodesi didampingi Kasi Perlindungan Konsumen, Armansyah. Mengenai harga sudah ada acuannya dan diupayakan tidak lebih dari Rp 5.000/kg.

“Pokoknya disesuaikan dengan kondisi. Yang pasti untuk HPP Rp 5.400/kg dan upah buruh ongkos angkut Rp 11/kg kemudian ditambah dengan jarak untuk transfortasi. Namun yang pasti kita upayakan semninimal mungkin sebab ini tujuannya membantu masyarakat. Pokoknya diupayakan tidak lebih dari Rp 6.000/kg,” tegas Priscodesi. Teknisnya Disperindag akan membentuk tim bersama dengan Bagian Ekonomi, Kantor Ketahanan Pangan dan Bulog untuk melakukan pemantauan. Sementara untuk penjualan pihaknya meminta bantuan pedagang pasar melalui asosiasi pedagang pasar yang ada.

“Dukungan asosiasi pasar sangat penting agar harga beras dalam OP bisa ditekan seminimal mungkin,” tambahnya. Untuk OP beras ini sendiri menurut Priscodesi dari informasi Kansilog Linggau-Mura, Meizarani dari stok 100 ton, kini masih ada 80 ton setelah 20 ton diberikan sebagai bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana banjir melalui Dinas Sosial Kabupaten Mura beberapa waktu lalu.
OP beras ini lanjut Priscodesi akan dilaksanakan sesuai dengan permintaan atau konfirmasi dari pihak kecamatan.

“Jadi jika sudah ada usulan resmi dari Camat termasuk data KK (kepala keluarga) yang akan mendapatkan beras OP Disperindag akan koordinasi dengan Bulog dan pegadang pasar untuk melaksanakannya. Jadi semuanya jelas tidak asal OP tanpa sasaran yang jelas. Sebab pengalaman kita saat OP ketika masyarakat belum benar-benar membutuhkan hasilnya tidak akan maksimal,” katanya. Untuk itu kepada camat diharapkan menyampaikan usulan agar OP beras bisa dilaksanakan secara cepat untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan beras akibat harga yang sudah makin melambung. (ME-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More