*Dinkes Kehabisan Stok Kaporit dan Malation
MUSI RAWAS-Dinas Kesehatan Pemkab Mura saat ini mulai kehabisan stok kaporit (penjernih air) dan malation (obat fogging) guna pencegahan penyakit untuk tiga kecamatan yang dilanda banjir. Akibatnya beberapa penyakit khususnya Diare dan Malaria bukan tidak mungkin akan makin merajalela.
"Saat ini stok yang dimiliki Dinkes Musi Rawas untk kaporit tersisa 50 kg, sedangkan malation, obat untuk pengasapan atau fogging tinggal 40 liter. Untuk itu kita sedang mengajukan bantuan ke Dinas Kesehatan Sumsel," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Mura, Yanuar Shaleh. Ia mengatakan, untuk penanganan dan pencegahan penyakit pasca banjir yang menimpa Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan dan Kecamatan BTS Ulu pada Jumat (19/2) lalu dan telah merendam lebih dari 6.000 perumahan masyarakat, dibutuhkan 100 kg kaporit untuk dibagikan kepada masyarakat untuk penjernih air.
Sedangkan malation, obat untuk fogging dibutuhkan 100 liter, yang digunakan untuk melakukan pengasapan di 26 desa yang sebelumnya terendam banjir. Ini sangat penting karena banyaknya sampah dan kotoran lainnya sisa banjir maupun sisa genangan air berpotensi menimbulkan serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD), sehingga harus dilakukan fogging.
Ditambahkan Yanuar, sebelumnya Bupati Mura, H Ridwan Mukti, telah memerintahkan pihaknya menyediakan obaan-obatan yang diperlukan tersebut dengan memanfaatkan dana tanggap darurat Pemkab Mura. Namun karena proses pencairan dana tanggap darurat masih dalam proses pencairan, sementara pihaknya akan segera melaksanakan penanganan di lapangan maka pihak Dinkes Mura meminta bantuan ke Dinkes Provinsi Sumsel untuk memanfaatkan stok yang ada.
Penanganan penyakit pasca banjir kata dia, harus dilakukan secepatnya karena ancaman serangan penyakit setelah banjir sangat besar, terutama dengan tercemarnya sungai dan sumur milik warga serta banyaknya sisa kotoran akibat banjir yang ada di setiap lokasi.
Untuk sementara waktu warga yang ada di 26 desa dan kelurahan di tiga kecamatan yang dilanda banjir tersebut saat ini mulai terserang penyakit antara lain diare, gatal-gatal, demam, alergi, malaria dan beberapa jenis penyakit lainnya. Guna mencegah bertambah banyaknya warga yang akan terserang penyakit pihaknya saat ini telah mengoptimalkan pelayanan kesehatan di masing-masing Puskesmas, Poskodes, pemberian bantuan obat-obatan serta menyiapkan tenaga bantan medis yang berasal dari dinas untuk didrop ke puskesmas dalam tiga kecamatan tersebut.
Sebelumnya banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Rawas, sejak 19-25 Februari 2010 lalu, akibat meluapnya Sungai Musi, kendati tidak memakan korban jiwa namun telah merendam 6.036 rumah warga. 15 diantaranya hanyut terbawa arus banjir, tiga jembatan gantung putus, merusak sarana transfortasi jalan, ratusan ternak kaki empat mati, ribuan hektare areal pertanian dan perkebunan rusak. Kerugian akibat banjir diperkirakan miliaran rupiah. (ME-06)
Berita Utama
02 Maret 2010
Pasca Banjir, Diare dan Malaria Merajalela
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar