22 Maret 2010

Hari Ini, 3.666 Siswa SMA/MA/SMK ‘Tempur’

LUBUKLINGGAU-Sedikitnya 3.666 siswa SMA/SMK/MA di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kantor Kementerian Agama Kota Lubuklinggau hari ini secara serentak maju tempur mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2009/2010. Terkait pelaksanaan UN tersebut Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kota Lubuklinggau menjamin keberadaan soal UN. Walaupun sistem penyimpanannya berbeda dengan tahun sebelumnya tetapi tetap diamankan oleh pihak kepolisian 24 jam sehingga tidak ada peluang kebocoran soal.

“Saat pengambilan naskah soal Kepsek akan didampingi Tim Pemantau Independen (TPI) dari Perguruan Tinggi untuk mengawasi UN SMA/SMK/MA di Lubuklinggau serta pihak keamanan," kata Kepala Disdik Lubuklinggau, Hj Septiana Zuraida Sabtu (20/3). Dilanjutkannya dalam pelaksanaan UN dari pihaknya tidak akan melakukan razia terhadap siswa, namun tetap memberikan jaminan UN tahun ini benar-baner murni hasil kerja dari siswa.

”Saya tidak akan melakukan razia khususnya untuk HP dan sebagainya, tetapi saya memberikan suatu kepercayaan penuh dengan siswa dan pihak sekolah atau dengan kata lain kita meminta jujur. Tetapi jika ini masih dilanggar kita akan mengambil tindakan tegas berdasarkan kesalahan yang mereka lakukan,” kata Ny Anna-sapaan akrab Septiana Zuraida-. Kemudian ia menyebutkan untuk tahun ini siswa yang mengikuti UN cukup banyak. Untuk siswa SMA mencapai 2.605 siswa, MA 340 siswa dan SMK 721 siswa.

”Saya mengharapkan kepada siswa mengikuti UN dengan tenang dan jangan merasa tegang. Jangan percaya kabar beredarnya bocoran kunci jawaban UN karena bisa menyesatkan. Kabar tersebut tidak ada sama sekali. Intinya informasi itu tidak benar, karena setiap pukul 06.00 WIB para kepala sekolah mengambilkan naskah soal kemudian dalam pendistribusi naskah soal dari Dinas Pendidikan ke sekolah pun dikawal pihak kepolisian dan dari perguruan tinggi," tegasnya.

Kemudian ia mengatakan pihak kepolisian sudah dilibatkan dalam mengamankan pelaksanaan pendistribusian dan penyimpanan soal serta mengawasi siswa yang akan ikut ujian. Tetapi bukan berarti mereka berhak untuk masuk ke ruang kelas.
“Yang berhak masuk ke ruang kelas hanya dua orang pengawas ujian dan panitia dari UN itu sendiri,” kata Ny Anna mengingatkan. Menurutnya, bagi mereka yang pada hari ini tidak bisa mengikuti UN karena sakit, masih diberikan kesempatan untuk mengikuti UN susulan pada 29 Maret hingga 5 April mendatang.

"Khusus bagi siswa yang sakit sehingga tidak bisa mengikuti UN, mereka bisa mengikuti UN susulan," katanya. (ME-04)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More