23 Maret 2010

Warga Maur Sweeping Warga Rupit di Jalinsum

*Sempat ‘Sandera’ Motor
RUPIT-
Jalan lintas sumatera (Jalinsum) di Desa Maur Baru Kecamatan Rupit Senin (22/1) sejak pukul 14.00 WIB hingga 17.30 WIB macet total. Pasalnya puluhan warga membekali diri dengan senjata tajam dan kayu, melakukan sweeping terhadap kendaraan yang melintas, dengan sasaran warga Muara Rupit.

Informasi yang berhasil dihimpun Musirawas Ekspres dari beberapa saksi mata, warga tersebut mencegat kendaraan terutama angkutan umum. Begitu kendaraan berhenti, selanjutnya langsung mereka periksa apakah didalamnya ada orang Muara Rupit atau tidak. Tindakan puluhan warga ini otomatis membuat pengendara takut, sehingga antrian kendaraan terjadi.

“Kami tertahan di sana sejak pukul 14.00 WIB. Setiap kendaraan yang melintas disweeping diperiksa apakah ada orang Muara Rupit, makanya pengendara tidak berani melintas,” jelas Isa, warga Lubuklinggau yang hendak ke Sarolangun.

Dijelaskannya, sekitar pukul 17.30 WIB barulah pengendara bisa melintas, itupun setelah petugas dari Polres Musi Rawas datang.
“Banyak polisi yang datang dari Polres Musi Rawas, setelah itulah baru bisa kami melanjutkan perjalanan,” jelasnya melalui handphone.

Senada dikatakan Sur, warga Nibung, ia yang mengendarai sepeda motor menuju Nibung juga sempat tertahan.

“Saya bersama teman berboncengan tertahan sekitar pukul 16.30 WIB, setelah satu jam kemudian barulah kami bisa melanjutkan perjalanan,” katanya juga melalui handphone.
Mengenai motif sweeping itu, dikatakan Isa, berdasarkan cerita yang didapatkan saat menunggu, sweeping itu dipicu aksi penodongan terhadap warga Muara Rupit diduga dilakukan warga Maur, Minggu (21/3) di Jalinsum. Dalam penodongan itu, warga Muara Rupit harus kehilangan dua sepeda motor.

Imbas penodongan itulah, Senin beberapa orang Muara Rupit melakukan aksi balasan dengan cara menyandera empat sepeda motor milik warga Maur. “Tiga motor adalah milik pelajar yang sedang belajar computer,” katanya, sedangkan satu lagi sepeda motor milik tukang ojek.

Keempat orang itu adalah, Al, Sat dan Rab, sedangkan tukang ojek bernama Dul. “Sepeda motor Al adalah Honda Tiger, dan sepeda motor milik Sat jenis Honda Supra, sedangkan dua lagi saya tidak mengetahui,” jelasnya.

Tujuan warga Muara Rupit menyandera sepeda motor itu, agar dua sepeda motor milik warga Muara Rupit yang ditodong sehari sebelumnya dikembalikan. Jika kedua sepeda motor dikembalikan, maka otomatis keempat sepeda motor tadi juga dikembalikan.
Sebaliknya, warga Maur mendapatkan informasi sepeda motor rekannya disandera langsung melakukan sweeping di jalinsum. Tujuannya sengaja mencari warga Muara Rupit yang melintas.

Namun informasi ini berbeda dengan apa yang disampaikan Atmo.
“Tadi saya tanya kepada seerang ibu asal Maur katanya keributan itu disebabkan karena motor, tapi untuk lebih jelasnya saya tidak tahu,” ungkapnya.

Terpisah, dua orang warga Maur, IY dan IN, mengatakan kejadiannya bermula seorang warga Karang Dapo kehilangan motor. Namun sepeda motornya terlihat berada di pasar kalangan Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit. Karena itulah sepeda motor tersebut langsung diambil oleh pemilik, ternyata yang membawa sepeda motor tadi ke pasar kalangana adalah warga Maur. Ia pun pulang dan menceritakan kejadiannya itu, karena tidak terima kemudian warga Maur melakukan pengeroyokan terhadap warga Karang Dapo.

Kapolres Musi Rawas AKBP Herry Nixon’s melalui Kasat Reskrim AKP Maruly Pardede ketika dikonfirmasi sekitar pukul 20.00 WIB semalam, menjelaskan ia sedang berada di Rupit khusus menangani masalah tersebut. Hanya saja ia tidak menjelaskan apa motif dari kejadian.

“Untuk sweeping antara Desa Maur dan Rupit sudah reda. Masing-masing Muspika, Kades dan tokoh pemuda diajak bermusyawarah dan akhirnya sepakat keduabelah pihak berdamai. Sepeda motor yang sempay diamankan oleh keduabelah pihak sudah dikembalikan ke pemilik masing-masing. Untuk pelaku penodongan dalam penyelidikan lebih lanjut,” kata Kasat Reskrim Mura.

Sementara itu Kapolsek Rupit, Iptu Amir Hamzah, menjelaskan persoalan ini sudah diselesaikan dan didamaikan dengan perantara Kepala Desa dua wilayah tersebut. “Sudah diselesaikan oleh Camat dan antar kades,” jelasnya sambil membatah adanya sweeping. (ME-04/CW-01/CW-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More