*Usulan Pengurus PHDI Mura
MUSI RAWAS-Pengurus Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Musi Rawas (Mura) silaturahmi dengan Bupati Mura, H Ridwan Mukti dan jajaran pejabat Pemkab Mura. Silaturahmi bertajuk audensi tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupatenan Jumat (26/3).
Menurut Kepala Bagian Humas Setda Mura, H Suryadi NZ audensi dalam rangka melaporkan kepengurusan PHDI dan sekaligus melaporkan keberangkatan umat Hindu Kabupaten Mura. Selain itu pengurus PHDI Mura juga melaporkan rencana keberangkana ke Palembang untuk merayakan dan melaksanakan peribadatan Hari Raya Peodalan di Pure Jagat Khayangan Tunggal yang diikuti oleh seluruh umat hindu se-Sumatera Selatan.
Ketua PHDI Kabupaten Mura, I Wayan Sukle mengatakan keberangkana ke Palembang harus dilaksanakan karena di Kabupaten Mura belum ada Pure yang refresentatif.
“Keberangkatan umat Hindu Dharma Kabupaten Mura ke Palembang dalam rangka peribatan pada Hari Raya Peodalan yang dilaksanakan pada tanggal 29 hingga 31 April, karena Pure yang ada belum belum layak dipergunakan untuk peribadatan Hari Raya Peodalan. Makanya kami berharap di masa yang akan datang umat Hindu dapat memiliki Pure yang representatif sehingga upacara-upacara keagaamaan yang berskala besar dapat dilaksanakan di Pure yang ada di Kabupaten Mura tidak harus ke daerah lain seperti halnya Palembang,” kata I Wayan.
Menanggapi hal tersebut Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti memberikan respon positif.
“Sudah selayaknya Umat Hindu di Kabupaten Mura memiliki Pure yang refresentatif sehingga dapat menunjang proses peribadatan yang berskala lebih besar. Makanya pembangunan pure ini perlu kita pikirkan dan direncanakan dengan matang,” kata Ridwan Mukti yang disambut pengurus PHDI Mura dengan antusias.
Bupati Ridwan Mukti menambahkan, walaupunPure di Kampung Bali Desa Bumi Agung terkena pembangunan kompleks Agropolitan Centre namun akan tetap dipertahankan. Nantinya pembangunan Pure direncanakan tetap di lokasi Agropolitan Centre yang merupakan bagian dari Kampung Bali.
”Diharapkan selain tempat peribadatan, Pure ini nantinya dapat memperindah kawasan Agropolitan Center. Tentunya dibangun Pure megah dengan ornament dan Seni Bali yang memang sudah go international,” tegas Ridwan Mukti.
Selain itu, Bupati Ridwan Mukti juga mengatakan, sebagai umat beragama, masyarakat Mura harus berkomunikasi dan bertoleransi dengan baik di dalam menciptakan kerukunan umat beragama sehingga tercipta keharmonisan.
”Dengan adanya Pure di Kampung Bali ini, tentunya akan tumbuh dan berkembang seiring dengan pembangunan budaya Bali di Kabupaten Musi Rawas bersama budaya- budaya sudah ada sebelumnya,” pungkas Ridwan Mukti. (ME-02)
Berita Utama
27 Maret 2010
Bupati Pertimbangkan Pembangunan Pure yang Megah
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar