23 Maret 2010

Hari Pertama UN, Siswa Cemas

*SMS Jawaban UN Menyesatkan Beredar
LUBUKLINGGAU-
Hari pertama Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA, Senin (23/4) di Kota Lubuklinggau yang dipantau langsung Kepala Dinas Pendidikan, Hj Septiana Zuraida berjalan lancar. Namun demikian hari pertama UN, siswa tampak tegang dan cemas karena tahun ini beda dari tahun sebelumnya.

“Persiapan waktunya lebih sedikit karena jadwal UN dimajukan dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu pengawasan super ketat bahkan kberadaan anggota polisi termasuk yang berpakaian preman di sekolah membuat siswa cemas dan lebih tegang dari siswa yang mengikuti UN tahun-tahun sebelumnya,” kata salah seorang guru. Namun demikian kondisi ini dampak positifnya lebih besar karena para siswa makin terpacu dan bersemangat belajar dan berusaha untuk bisa menjawab soal dan lulus UN.

Sementara itu penelusuran Musirawas Ekspres pelaksanaan UN di puluhan SMA sederajat di Kota Lubuklinggau kemarin berjalan lancar. Gembar-gembor adanya timses tidak tampak. Hanya saja sempat beredar SMS (short messages services) yang menyerupai isi jawaban soal UN yang katanya dari Bengkulu.

“Ada SMS kunci jawaban yang menyesatkan katanya dari Bengkulu. Ini jelas menyesatkan dan bisa mengganggu konsentrasi siswa, sebab belum tentu benar apalagi katanya dari Bengkulu yang pada kenyataan untuk soal UN Bengkulu dan Sumsel tidak sama,” kata salah seorang guru seraya menambahkan SMS tersebut sudah mulai beredar sejak Sabtu (20/3).

Sementara itu hari pertama UN kemarin Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Hj Septiana Zuraida menjadi orang yang paling sibuk. Sejak subuh Ny Anna, panggilan akbar istri Walikota Lubuklinggau ini sudah bertugas memastikan semuanya lancar. Dan untuk memastikannya Ny Anna berkeliling mengunjungi lokasi UN.

Menurut Ny Anna, pelaksaan UN Tahun ajaran 2009/2010 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, dimana naska soal UN diamankan di Kantor Dinas Pendidikan dengan dibantu pengamanan dari apart kepolisian, Pol PP dan pmantau dari Unsri serta kepanitiaan Dinas Pendidikan. Terkait standar kelulusan UN tahun ini ia tidak mengkedepan target kelulusan tetapi lebih mengekedapnkan kualitas kelulusan.
”Percuma mereka lulus tetapi kualitas pendidikannya masih di bawah standar,” tegas Ny Anna.

Kemudian dari hasil pantauan ke sekolah yang ada di Lubuklinggau baik negeri maupun swasta menurutnya belum ada ditemukan kecurangan baik kebocoran soal ataupun tindakan memberikan kunci jawaban. Hanya saja di SMK Yadika Lubuklinggau terjadi pengunduran jam pelaksanaan UN karena kekurangan soal dan LJK. Dengan kesepakatan dari TPI dan kepanitiaan soal yang kurang akhirnya diperbanyak, sementara untuk LJK menggunakan LJK cadangan.

”Pengunduran ini sengaja dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya. Hal yang sama terjadi SMA Bina Satria Lubuklinggau dimana terjadi kesalahan yakni amplok soal jam pertama seharusnya Bahasa Indonesia tetapi isinya pelajaar Biologi. Dengan kesepakatan bersama juga diambil inisiatif mengambil soal pada beberapa sekolah yang memiliki sisa.

Di SMA Nusa diketahui kekurangnya satu amplop atau 20 LJK, sehingga ada pengunduran.
Koordinator Pengawas (Korwas) UN Kota Lubuklinggau dari Unsri, HM T Kamaluddin menambahkan sampai kemarin belum ada pelanggaraan yang terjadi. Menurutnya memang ada beberapa sekolah yang kekurang soal tetapi semuanya bisa diatasi.
“Memang selama ini sering ada kecurigaan dari masyarakat bahwa seringnya terjadi kebocoran soal dan adanya guru yang memberikan kunci jawaban, tetapi tahun ini benar-benar diawasi baik dari pendistribusian soal dari Palembang hingga penyegelan lembar jawaban siswa setelah UN,” tegas Kamaluddin.

Dilanjutkannya untuk menghindarkan kecurigaan pihaknya melarang siswa membawa HP, tisu dan penghapus pensil.
”Selama kegiatan UN berlangung siswa tidak boleh membawa HP, tisu dan penghapus pensil kecuali penghapus tersebut sudah diperiksa oleh pengawas,” tegasnya. (ME-04)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More