*Perjuangan Menuju Kursi Legislatif (2)
Bermain politik memang asyik, penuh intrik dan teka-teki serta perjuangan yang mendalam, tidak hanya harta yang jadi jaminan mutlak dalam terjun ke dunia politik, tetapi kadangkala sampai nyawapun menjadi tumbalnya. Itulah politik yang hadir sejak zaman kenabian, banyak orang juga menjadi korban permainan politik sehingga mengecam politik itu kejam.
Oleh : Eli Susilawati - Lubuklinggau
Kejamnya politik tersebut, menerpa Rif'at Achmad. Sosok yang dikenal sebagai jurnalis tersebut, kini kembali menyadari bahwa dunia politik lebih kejam dari dunia jurnalistik sekalipun. Bahkan ia terhempas, hingga harus memilih kembali ke jurnalistik.
Lelaki kurus berkumis yang berulang tahun ke-46 Juli lalu, awalnya semangat membara ketika menceritakan kisahnya seputar dunia perpolitikan, maklum saja Rif'at telah berkecimpung di dunia politik sejak tahun 1990. Awalnya ia aktif di Partai Golkar, hingga 2008 ini ia terdampar sebagai Daftar Calon Sementara (DCS) Partai Indonesia Sejahtera (PIS) di KPU Kota Lubuklinggau.
Dimana dijelaskan Rif'at, selain itu juga karena rasa kecewa dari berbagai pihak, apalagi nomor urut DCS-nya turun, semula menduduki urutan kedua, tapi tanpa sepengetahuan dan koordinasi menjadikannya nomor urut 4 dalam DCS daerah pemilihan II. "Makanya setelah melalui berbagai pertimbangan dan saran berbagai pihak, saya mengundurkan diri," jelas ayah tiga anak ini.
Selain kembali ke dunia jurnalitik, Rif'at juga menjelaskan ia akan kembali mengemban tugas lamanya sebagai ketua RT. "Lebih baik saya mengabdi kepada masyarakat sebagai ketua RT, dan memutuskan netral dari partai politik," tambahnya.
Walaupun telah mengundurkan diri dari dunia partai politik namum Rif'an tetap berharap pada kawan- kawan lain yang masih konsisten, agar dapat terus maju dan memperjuangkan visi dan misi yang diemban untuk kepentingan masyarakat dan harus bekerja sungguh- sungguh, tidak hanya duduk berpangku tangan dalam ruangan. "Saya juga mohon maaf dan mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung dan memberikan doa, jika telah membuat kecewa atas keputusan yang diambil," pungkasnya.(CW-03)
0 komentar:
Posting Komentar