LUBUKLINGGAU-Hingga Minggu (26/10) pihak Polres Lubuklinggau belum bisa memastikan sumber api yang membakar Pasar Inpres. Pasalnya penyidik masih menunggu hasil dari Labotarorium Forensik (Labfor) Polda Sumsel. Hal ini dijelaskan Kapolres Lubuklinggau, AKBP Yohannes Soeharmanto saat dihubungi Musirawas Ekspres melalui poselnya, kemarin.
“Besok (hari ini, Senin 28/10) mereka baru akan memeriksa sejumlah bukti-bukti yang dibawa. Kemungkinan besar, minggu depan kita baru mengetahui hasilnya,” ujar Yohannes.
Ditambahkan Kapolres ia juga tidak mau menduga-duga penyebab terjadinya kebakaran sebelum adanya hasil pemeriksaan tim Labfor Polda Sumsel. “Saya tidak berani mengatakan dugaan penyebab kebakaran. Lebih baik kita menunggu hasil pemeriksaan dari pihak yang lebih berkompeten,” pungkasnya.
Terpisah berkaitan dengan kebakaran ini, anggota Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau, HA Haris Elmi SE, menjelaskan pihaknya baru akan melakukan rapat koordinasi internal guna membahas langkah kongkrit yang bakal dilaksanakan kepada pedagang.
“Besok, (hari ini), kita akan mengadakan rapat koordiansi internal Komisi II. sesudah itu, barulah kita akan mengundang dinas terkait guna membahas langkah yang akan dilaksanakan kepada para pedagang,” pungkasnya.
Politisi dari PKS ini juga berharap kepada Pemkot Lubuklinggau supaya segera memberikan bantuannya kepada pedagang yang tertimpa musibah. “Meski jumlahnya tidak begitu besar, paling tidak dapat meringankan beban yang mereka rasakan,” katanya.
Sementara itu pantauan Musirawas Ekspres di lokasi kebakaran, puing-puing kebakaran yang sebelumnya berserakan di mana-mana, kini sudah dibersihkan dan ditumpuk menjadi satu. Dan tumpukan puing sisa kebakaran menggunung di depan Mushola Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Pengelolaan Pasar Lubuklinggau.
Beberapa pedagang yang petaknya terbakar, sudah mulai membangun petak baru. Menggunakan papan, kayu dan bahan-bahan lainnya, mereka mulai membangun tempat berjualan yang layak seperti sebelumnya. Bukan hanya di bawah, pedagang yang berjualan di atas juga mulai membenahi tempatnya.
Berkaitan dengan kebakaran ini, pedagang juga mendesak Pemkot Lubuklinggau peduli terhadap nasib mereka. Sebab, hingga kini belum ada bantuan sepesepun yang mereka terima. “Boro-boro mau jualan lagi, pinjaman koperasi pun belum saya kembalikan,” ujar Ning, Pedagang Pakaian BJ.
Dirinya mengaku kerugian yang dideritanya mencapai puluhan juta rupiah. “Jangan dikira modal jualan pakian BJ sedikit, oleh karena itu saya kebingungan untuk mencari modal berjualan lagi,” ungkapnya.
Dirinya bersama pedagang lain, meminta kepada pemerintah setempat peduli terhadap nasib mereka, jangan sampai terkesan menutup mata dan membiarkan musibah yang menimpa pedagang. “Biarpun jumlahnya sedikit, tapi paling tidak ada perhatian dari pemerintah,” pungkasnya. (ME-03)
0 komentar:
Posting Komentar