Sebagai Potensi Pariwisata
MUSI RAWAS – Penggalian terhadap benda bersejarah yang di temukan di Kabupaten Musi Rawas akan dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Musi Rawas. Pastinya dalam waktu dekat sembilan kumpulan batu besar yang ada di kawasan Bukit Botak di Kecamatan STL ULU Terawas akan diteliti dan ditelusuri sebagai langkah pengembangan Agrowisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Musi Rawas, Dra Hj Retno Trapsilowati, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Hamam Santoso, membenarkan rencana penelitian terhadap sembilan batu tersebut. ”Dalam waktu dekat kita akan meneliti peninggalan sejarah sembilan batu di bukit botak, hasil dari penelitian ini nantinya akan diserahkan ke Balai Arkeologi Provinsi Jambi,” ungkap Hamam.
Dilanjutkan Hamam, salah satu penelitian objek wisata tersebut untuk mengetahui sejarah lebih dalam mengenai keberadaan batu. “Tujuannya untuk mengetahui zaman munculnya batu, pernah dipergunakan suku mana dan untuk apa, serta apa kegunaannya. Kemudian apakah keberadaan batu muncul dengan sendirinya atau diletakkan oleh tangan manusia, cepat atau lambat kita akan mengetahui kisah dari sembilan batu bukit botak tersebut,” katanya.
Dilanjutnya Hamam, penelitian tersebut bermaksud untuk segera mengembangkan potensi aset wisata artinya Disbubpar Musi Rawas akan segera mengembangkan potensi alam yang ada, termasuk aset wisata yang belum diketahui oleh masyarakat kabuaten Mura.
“Kalau kita sudah mengetahui dengan jelas kisah dari sembilan batu bukit botak tersebut akan dilanjutkan dengan penetapan sebagai agro wisata nantinya serta sangat baik jka kisah sembilan batu di bukit botak dibudayakan,” jelasnya.
Selain melakukan penelitian terhadap sembilan batu di kawasan bukir botak, lanjut Hamam pihaknya akan terus menggali aset wisata alam yang ada di Musi Rawas sebagai aset wisata unggulan dan upaya ini akan terbukti jika Kabupaten Musi Rawas memiliki potensi wisata alam bahkan mempunyai kisah arkeologi unik.
“ Yang jelas kita berharap nantinya kawasan bukit botak akan menjadi kawasan wisata alam andalan, mengenai penelitian sendiri akan diserahkan ke Balai Arkelogi Provinsi Jambi,” tukasnya. (ME04)
0 komentar:
Posting Komentar