23 Oktober 2008

Berjibaku Terobos Api, Demi Adik dan Anak


*Perjuangan Indah Murni

Krimanda (1,8) balita yang menjadi korban kebakaran Selasa (21/10), Rabu (22/10) tampak rewel dan menangis terus menerus, semua terlihat serbasalah. Ia hanya bisa menjerit-jerit dan menangis menahan rasa sakit kedua tangan dan bagian muka terpanggang api. Bukan hanya Krimanda yang merasakan sakit, hal yang sama juga dirasakan ibunya, Indah Murni (24), ia menderita luka bakar di sekujur badan dan wajahnya. Begitu juga dengan adiknya, Adi Supangat (15) yang menderita luka bakar di tangan kanan.

Oleh : Eli Susilawati - Lubuklinggau 

Diam termangu dan tak banyak bicara, saat Musirawas Ekspres menjenguk ketiga korban kebakaran di Ruang Kenanga RS dr Sobirin. Indah Murni tampak duduk di atas pembaringan, sambil menahan rasa sakit dengan suara lirih menceritakan bahwa sebelum peristiwa kebakaran yang menghabiskan seluruh isi rumah beserta bangunannya.

“Tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran saya, jika saya harus mengalami kejadian ini, padahal siang harinya saya habis belanja, selain makanan ringan juga ada bengsin dan minyak tanah sekitar 30 literan jadi ikut raib” ungkap Indah.

Walaupun rumah beserta isi rumahnya hanya tersisa puing- puingnya saja, namun Indah masih sempat mengungkapkan rasa syukur karena anak dan adiknya bisa selamat dari kobaran api yang membara. Sebelumnya juga tidak ada mimpi buruk apapun hingga kebakaran menghanguskan rumahnya, bahkan suaminya saat itu tidak ada dirumah sedang pergi ke Palembang menjual durian.

“Malam itu saya beserta anak dan adik saya sedang tertidur pulas didalam kamar, namun tiba- tiba ada suara pletok... pletok.... sekitar pukul 02.00 WIB saya kemudian terbangun, rupanya api sudah masuk sampai kedalam kamar, seketika itu juga saya langsung terbangun kemudian dengan terbata- bata dan bingung saya langsung lari sembari menggendong dan memeluk anak saya keluar rumah menerobos nyala api yang membara”, ungkap Indah. 

Tetapi alangkah terkejutnya Indah, setelah sampai kehalaman rumah menoleh kebelakang tidak didapati sang adik, lalu ibu satu anak ini merasa bertanggung jawab penuh atas keselamatan adik iparnya dan merasa sangat yakin kalau adiknya itu masih berada di dalam rumah terkepung kobaran api yang menyala- nyala, naluri keibuannya langsung tergerak, keberanian dan kenekatannya muncul.

Setelah menitipkan anaknya pada tetangga yang kdengan secepat kilat Indah menerobos kobaran api mencari keberadaan adiknya sambil memanggil- manggil mencari dimana posisi Supangat, setelah jarak dekat ia mendengar rintihan tangis dan minta tolong, rupanya Supangat sedang terduduk lemas tak berdaya sehingga tidak bisa menyelamatkan diri dari kobaran api, akibat kepalanya terbentur pintu ketika akan keluar menyelamatkan diri.

Namun beruntunglah Indah datang menolong, saat itu langsung menarik dan merangkul tubuhnya dan membawanya keluar rumah menerobos api yang sedang berkobar dihadapannya, akhirnya supangatpun bisa diselamatkan. Walaupun nyawa sebagai taruhannya, namun indah bisa lega karena dapat selamat dari amukan jago merah, meskipun ia muka, rambut serta badannya luka terbakar api yang penting baginya masih bisa tetap berkumpul dengan keluarga, meskipun nantinya setelah ini tidak tau lagi harus tinggal dimana, karena rumahnya ludes tinggal puing-puing saja. (*)  

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More