27 Oktober 2008

Amankan Kayu, 3 Anggota Polhut Diserang Warga



Mobil Dirusak, Senjata FN.1.A1 Dirampas

LUBUKLINGGAU-Puluhan warga Ulu Malus Kelurahan Petanang Ulu Kecamatan Lubuklinggau Utara I menyerang tiga anggota polisi hutan (Polhut) Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) wilayah Sumbagsel Irva, Asep dan Ramdani. Penyerangan itu terjadi ketika ketiga anggota Polhut akan mengamankan kayu temuan di dekat Jembatan Sungai Malus, yang diduga milik Sida warga setempat.

Akibat Penyerangan itu ketiganya mengalami luka. Tidak hanya itu senjata sandang jenis FN.1.A1 isi megazine 20 butir kaliber 9 mm produk Pindad dirampas warga. Tidak sampai di situ, mobil dinas jenis pick up rusak parah akibat dilempari batu oleh warga yang sudah kalap. Untungnya, setelah anggota Polres Lubuklinggau diturunkan menghalau warga Ulu Malus setelah kejadian, senjata berhasil diamankan termasuk mobil yang rusak parah sudah dibawa ke Mapolres Lubuklinggau.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Yohannes Soeharmanto SH.SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Edwartu, kepada Musirawas Ekspres, mengungkapkan penyerangan warga terhadap anggota Polhut tersebut terjadi Sabtu ( 25/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Berawal ketika itu Irvan bersama kedua rekannya mendapat laporan masyarakat kalau di wilayah kawasan hutan TNKS ada masyarakat yang mengangkut kayu.

Atas laporan tersebut kemudian mereka bergegas ke TKP menggunakan Mobil dinas untuk menyelidiki dan mengamankan kayu-kayu tersebut. Sesampainya di kawasan hutan Dusun Ulu Malus ternyata benar, ada 59 kayu balok ukuran 7x13 cm dengan panjang 3 meter siap angkut. Kayu tersebut diduga milik seorang warga setempat bernama Sida.

Ketika anggota Polhut ingin mencari tahu keberadaan kayu dan mengamankannya, terjadi adu mulut dilanjutkan dengan baku hantam. Warga yang berjumlah sekitar 30 orang mengepung tiga aparat. Akibatnya dalam insiden tersebut irvan mengalami luka robek di kepala akibat terkena hantaman batu dari warga. Asep dan Ramdani juga terkena lemparan batu dan serangan warga.

Sedangkan dari pihak warga, Abdullah tertembak di kaki kiri. Selain itu warga juga merampas sentaja milik aparat Polhut tersebut. Setelah ketiganya berhasil menyelamatkan diri dari serangan warga kemudian melapor ke Polres Lubuklinggau.

Mendapat laporan tersebut dengan cepat satu pleton anggota Polres Lubuklinggau segera turun ke lapangan dipimpin langsung Wakapolres, Kompol Sonny MBA SIK, Kapolsek Lubuklinggau Utara, Iptu Ikromi dan Kasat Reskrim, AKP Edwartu. Di TKP anggota berhasil menemukan senjata sandang jenis FN.1.A1 isi 20 butir aklaiber 9 mm milik anggota Polhut yang dirampas. Namun warga yang diduga melakukan perampasan sudah melarikan diri dari rumahnya saat penggerebekan.

Sementara Ir Donal Hutasoid ME, Kepala TNKS Sumsel dan Bengkulu bidang III, menyampaikan terimakasih atas kerjasama aparat kepolisian menindaklanjuti kejadian yang menimpa ketiga anggotanya. Selain itu pihaknya menyayangkan insiden ini bisa terjadi. Jika memang pihaknya dianggap bersalah mereka siap diproses sesuai jalur hukum dan sebaliknya terhadap warga juga khususnya yang nelakukan penyerangan.

“Tetapi yang tepenting senjata yang dirampas warga sudah dapat diamankan sehingga tidak disalahgunakan paska bentrok anggota TNKS dengan Warga,” katanya. (CW-03) 

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More