29 Oktober 2008

Dihabisi di Ruang Tengah, Diseret ke Kamar

TRAGEDI pembunuhan dokter gigi (drg) Hj Mansyuro Ibnu yang menggegerkan warga di Simpang Tiga Jalan Kelabat Kelurahan Wira Karya Kecamatan Lubuklinggau Timur II tampaknya sangat tragis. Diduga korban dianiaya dengan sadis hingga meninggal dunia. Gambaran ini terlihat dari lokasi dalam rumah korban dimana Musirawa Ekspres sempat secara eksklusif masuk ke rumah, beberapa saat ketika rumah didobrak.

Awalnya memang tidak banyak yang tahu kondisi sebenarnya rumah dokter gigi senior yang merupakan korban pembubuhan dan dugaan perampokan tersebut. Tepatnya sekitar pukul 15.45 WIB sekitar lima orang warga bersama perawat bernama Noni Wartati yang bisa membantu praktek di rumah korban mendobrak pintu depan. Setelah dua kali mencoba membuka dengan kunci namun tidak terbuka, akhirnya pintu terpaksa didobrak. 

Betapa terkejutnya warga dan perawat itu saat melihat kondisi dalam rumah berantakan dan terdapat darah berceceran. Pantauan Musirawas di pojok rumah tepatnya di ruang tengah berdekatan dengan dapur berceceran darah yang sudah mengering. Tidak hanya itu tampak makanan ringan (roti, red) berserakan yang juga sudah bercampur dengan darah.

Selain itu juga, lantai rumah berceceran darah menuju arah ke kamar korban sebelah kanan tempat ditemukannya korban sudah tergolek meninggal dunia dibalut selimut berlumuran darah. Selain di lantai, bercak darah juga terdapat di dinding, berdekatan dengan genangan darah di lantai.

Masih di ruang tengah tempat ceceran darah, ada sandal milik korban. Dari pemdangan darah yang berceceran tersebut kuat diduga korban diseret pelaku. Tampaknya ruang tengah merupakan tempat pembantaian untuk selanjutnya korban yang sudah tidak bernyawa diseret ke kamar tidur. Di kamar tidur sebelah kiri, tampak lemari yang pintunya terbuka dimana barang-barang ada di sana berserakan di lantai kemungkinan akibat diacak-acak pelaku yang mencari sesuatu. Sementara kondisi ruang tamu dan dapur masih tampak rapi. 

Untuk diketahui, selain perawat sekitar lima orang dewasa ikut masuk ke dalam rumah melihat-lihat kondisi rumah secara langsung termasuk wartawan Musirawas Ekspres. Melihat suasana rumah yang bayak darah, warga mengira telah terjadi perampokan dan pembunuhan sehingga langsung menghubungi kepolisian setempat. Akhirnya polisi datang sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebagai informasi tambahan, asal mulanya dugaan aksi pembunuhan ini diketahui ketika warga mulai penasaran karena pagi (Subuh, red) korban tidak melaksanakan Shalat di masjid. Padahal menurut tetangga sekitar, Hj Mansyuro Ibnu mempunyai kebiasaan melaksanakan Shalat lima waktu di masjid depan rumahnya. “Bu dokter rajin Shalat lima waktu di Masjid,” kata warga.

Karena hingga siang tak juga muncul, akhirnya warga menelpon rumah korban tapi tidak ada jawaban dari rumah yang dituju. Penasaran, akhirnya warga sekitar menelpon perawat yang biasa bertugas di rumah korban. Pada saat datang ke rumah sekitar pukul 15.45, perawat tersebut bingung karena kunci yang dibawanya tidak bisa untuk membuka pintu depan.

Bertambah bingung melihat hal aneh tersebut akhirnya perawat tersebut pergi menemui tetangga depan rumah untuk menanyakan kemana korban dan selanjutnya berinisiatif mendombrak pintu depan untuk memastikan semuanya. (CW-02) 

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More