MUSI RAWAS – Delapan kecamatan di Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang masuk dalam kategori rawan banjir saat ini makin meningkatkan kesiagaan. Pemicunya beberapa hari terakhir curah hujan semakin meningkat dan berpotensi mengakibatkan banjir. Bahkan beberapa daerah informasinya sudah mulai terendam. Hanya saja masih dalam tahap normal belum masuk kategori banjir dimana kondisi seperti ini pasti terjadi setiap musim penghujan.
Seperti halnya diungkapkan Camat Muara Lakitan, Drs Zulkarnain. Menurutnya saat ini beberapa desa di wilayah tugasnya sudah ada yang terendam. “Air memang sudah naik namun cepat langsung turun. Kondisi ini masih normal dan memang pasti terjadi tiap tahun,” jelas Zulkarnain. Diungkapkannya untuk permukaan sungai menurutnya juga mengalami peningkatan dan berpotensi mengakibatkan banjir. Untuk itu pihaknya terus melakukan pemantauan dan siaga.
“Namun pada intinya kita berharap semuanya normal dan terkendali. Dan Alhamdulillah sejak banjir besar beberapa tahun lalu sampai saat ini belum pernah terjadi lagi. Kalaupun memang ada hanya genangan yang biasa terjadi saat musim hujan. Terhadap kondisi seperti ini masyarakat tidak terganggu dan dampaknya tidak terlalu besar,” papar Zulkarnain.
Hal serupa diungkapkan Camat Muara Kelingi, Drs Ali Sadikin M.Si. “Permukaan air sungai sudah beberapa hari terakhir mulai naik akibat sering hujan. Namun masih terkendali dan batas normal,” kata Ali yang mengaku bersama pihak terkait terus melakukan pemantauan.
Termasuk untuk daerah-daerah yang menjadi langganan banjir di Muara Kelingi menurut Ali pihaknya menempatkan pihak yang bisa langsung berkoordinasi untuk memeberikan laporan jika ada tanda-tanda akan terjadi benana banjir. “Yang pasti kita meningkatkan kesiagaan terkhusus musim hujan saat ini,” tukasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mura, Drs Marzuki Tama melalui Kasi Bencana Alam, Evan Saipani kapada Musirawas Ekspres mengatakan delapan kecamatan yang terdeteksi sebagai daerah rawan banjir yakni Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ulu, Rupit, Karang Dapo, Rawas Ilir, Muara Lakitan, Muara Kelingi, dan TP Kepungut.
Sebagai bentuk langkah antisipasi saat ini pihaknya bekerjasama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mura yang berjumlah 15 orang membentuk Posko Koordinasi dan Informasi Bencana. Yang pasti 15 anggota Tagana siap 24 jam untuk turun ke lapangan jika ada informasi terjadinya bencana alam terkhusus banjir. (ME-01)
0 komentar:
Posting Komentar