18 Oktober 2008

Aksi Demontrasi Warnai HUT Kota Lubuklinggau



LUBUKLINGGAU-Rapat paripurna istimewa peringatan HUT Kota Lubuklinggau ke-7 di Gedung Kesenian Lubuklinggau, Jumat (17/10) sekitar pukul 10.0 WIB diwarnai aksi demonstrasi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lubuklinggau. Kedatangan mereka mempertanyakan kebijakan Pemkot Lubuklinggau setelah berumur tujuh tahun.
  Massa yang dikomandoi Ketua Umum HMI Cabang Lubuklinggau, M Zul Khoiri, membawa beberapa spanduk dengan tulisan seperti , “7 tahun Pemerintah Kota Lubuklinggau harus dievaluasi, koruptor harus diusut tuntas”. “Pemerintah harus berpihak kepada masyarakat, pemerataan pembangunan milik masyarakat bukan milik penguasa, study banding apa kabarnya, gratis pendidikan dan kesehatan perlu bukti bukan janji, pedagang kaki lima juga manusia coy”.
  Mereka saat itu langsung datang ke Gedung, sementara itu petugas dari Pol PP langsung menutup pintu gerbang. Tapi belumlah sempat berorasi Wakil Walikota Lubuklinggau, Drs SN Prana Putra Sohe MM langsung mendatangi para massa. Awalnya sempat terjadi adu mulut antara Wakil Walikota dengan demonstran.
  Hanya saja akhirnya disepakati, M Zul Khoiri membacakan tuntutan mereka, yakni mereka beranggapan selama tujuh tahun dapat dilihat dengan kasat mata, belum ada perubahan yang drastis pada kota sebiduk semare, baik dari sistem pemerintahan, tata ruang kota, penegakan supremasi hukum dan peradilan. Maka mereka meminta ulang tahun ini, harus menjadi moment untuk evaluasi. 
  HMI juga meminta kepada Wako dan Wawako segera mewujudkan dan merealisasikan janji-janji dalam visi missi pada waktu kampanye dulu, diantaranya pendidikan dan kesehatan gratis yang berkualitas, meningkatkan anggaran pendidikan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, mewujudkan Kota Lubuklinggau bebas dari premanisme, mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN dan transparan. 
  “Serta secepatnya menyelesaikan masalah pedagang kaki lima yang akan ditempatkan di Pasar Bukit Sulap, Pemkot harus mampu melakukan mediasi yang aspiratif dan konkrit sehingga tidak terkesan membiarkan persoalan menjadi mengambang yang dapat berujung pada konflik horizontal antar kelompok masyarakat. Bersama DPRD Kota Lubuklinggau segera mengambil kebijakan dan membuat Perda tata ruang kota. Karena ruang kota semakin lama semakin semerawut. Terakhir melalui aparat penegak hukum, agar dapat menekan dan memberantas segala macam bentuk kemaksiatan dan kriminalitas,” jelasnya.
  Belumlah seluruh tuntutan dibacakan, Wakil Walikota Lubuklinggau, Drs SN Prana Putra Sohe, MM yang kelihatan sedikit emosi, mengucapkan terima kasih kepada pendemo. Tapi ia meminta mahasiswa untuk mengerti bahwa pembangunan Kota Lubuklinggaui tidak cum selesai oleh dua orang saja. Perlu diketahui pembangunan sesuai dengan anggaran, apalagi saat menjabat anggaran sudah disahkan. 
  Untuk itu ia mengajak kepada mahasiswa untuk sama-sama membangun Kota Lubuklinggau, karena membangun tidak habis dengan cara berdemontrasi saja, tetapi harus berbuat untuk kemajuan Kota Lubuklinggau. Apalagi saat ini anggaran untuk kepemudaan sudah dianggarkan. Tidak Cuma Wako atau Wawako saja, karena membangun harus sesuai dengan anggaran.
  Saat sedang berbicara ada mahasiswa yang nyeletuk kebetulan memakai helm dan penutup muka. Melihat itu serta merta Wawako meminta penutup muka dan helm dilepas. Setelah itu ia melanjutkan bahwa sebagai Wawako ia menantang pemuda untuk berbuat membangun Kota Lubuklinggau.
  Jangan Cuma melakukan aksi demontrasi saja. Aksi demontrasi boleh saja dilakukan kalau komunikasi tersumbat, tetapi komunikasi tidak tersumbat. “Saya siap 24 jam untuk menerima keluhan-keluhan, baik secara langsung maupun melalui telepon,” terangnya. 
  Selain itu ditambahkanya yang dipikirkan Wako dan Wawako bukan satu orang saja tetapi seluruh masyarakat Kota Lubuklinggau juga harus dipikirkan juga. “Harus sama-sama berbuat, jangan setelah APBD disahkan baru ribut,” pintanya. 
  Kalau memang ada yang mau disampaikan sebagai Wakil Walikota Lubuklinggau, ia siap untuk berdialog. Tapi massanya jangan sedikit kalau bisa banyak-banyak. “Banyak-banyak massa kalau mau berdialog,” jelasnya. 

  Seharusnya kata Wawako mahasiswa juga harus berbuat juga membantu Pemerintah Kota Lubuklinggau membangun kota sebiduk semare ini. Selain itu juga masalah hukum, kalau ada pejabat yang melakukan penyimpangan ada buktinya langsung saja lapor ke Kejaksaan Negeri Lubuklinggau.

Rapat Paripurna Berlangsung Sukses

Sementara itu sidang paripurna istimewa memperingati HUT Kota Lubuklinggau berlangsung sukses. Sidang paripurna istimewa yang dihadiri 19 dari 25 anggota DPRD Kota Lubuklinggau berlangsung di gedung kesenian Kota Lubuklinggau.
  Turut menghadiri sidang istimewa itu, Bupati Empat Lawang, H Budi Antoni Aljufri, Wakil Bupati Rejang Lebong, Wakil Bupati Mura, Hj Ratnawati Ibnu Amin, Ketua DPRD Mura, Drs H A Karim AR, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Yohannes Soeharmanto, Dandim 0406 Mura, Letkol Inf Drs Suryana, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau, Encep Yuliadi, SH dan Kepala Kejaksaan Negeri Lubuklinggau Taufik Satia Diputra, SH. (ME-02)     

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More