07 Oktober 2008

200 Hektar Sawah di M Sitiharjo Kekeringan


TUGUMULYO-Musim tanam yang seharusnya dilaksanakan bulan ini harus ditunda oleh petani di Desa M Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo. Pasalnya tidak lain karena lahan sawah mereka sudah tiga bulan ini tidak terairi air dari saluran irigasi teknis. Kondisi ini disebabkan akibat jebolnya tanggul saluran irigasi tersier sepanjang 30 meter di BK 9 menuju Desa M Sitiharjo.
 Keringnya seluruh saluran tersier yang berada di sekitar lahan sawah di Desa M Sitiharjo tersebut menyebabkan sawah menjadi kering dan mulai pecah-pecah. Makanya petani tidak mengolah sawahnya. Tidak tangung-tanggung lahan sawah yang mengalami kekeringan dan belum bisa melakukan penanaman cukup luas mencapai 200 hektar.
 Banyaknya rumput yang tyumbuh di lahan sawah banyak digunakan oleh pencari rumput untuk lahan merumput. Bahkan ada beberapa petani yang mengalihfungsikan lahan sawahnya menjadi kebun karet.
“Sudah tiga bulan ini sawah di desa ini (M Sitiharjo, red) tidak terairi, jadi kami terlambat untuk masa tanam ini,” ujar Nuryono, Sekretaris Desa (Sekdes) M Sitiharjo saat ditemui Musirawas Ekspres, Senin (6/10).
 Nuryono menuturkan bahwa untuk mengatasi kesulitan ini, masyarakat sudah meminta bantuan ke Dinas PU Pengairan untuk memperbaiki tanggul yang rusak. Permintaan masyarakat M Sitiharjo sejak Agustus informasinya sudah dipenuhi oleh Dinas PU Pengairan. Bantuan yang mereka dapatkan berupa semen, batu dan pasir. ”Awal bulan ini akan dimulai lagi pengerjaan perbaikan tanggul secara bergotongroyong, karena bahannya sudah ada,” ujarnya lagi.(CW-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More