07 Mei 2010

Ridwan: Desa Tertinggal Masih 42 Desa

* Dalam LKPJ Tahun 2009
MUSI RAWAS-
Kemarin (6/5) Bupati Musi Rawas (Mura), Ridwan Mukti menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir masa jabatan Bupati tahun 2009.

Dari hasil sidang tersebut ada hal yang menarik disampaikan orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura ini, bahwasanya selama kurun waktu lima tahun kepemimpinannya dari 117 desa tertinggal saat ini hanya tersisa 42 desa lagi. Prestasi itu sebagai manifestasi kinerja aparat pemerintah untuk merentas desa tertinggal.

Tidak itu saja, dihadapan unsure pimpinan dan anggota dewan serta unsure muspida, Bupati menyampaikan bahwa jumlah penduduk Mura tahun 2005 mencapai 465.682 jiwa dan 505.945 jiwa tahun 2009, terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 8,64 persen.

Sementara itu indicator pendidikan yang digunakan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Sementara untuk indicator kesehatan yang digunakan adalah Usia Harapan Hidup, kasus penyakit menular dan partisipasi keluarga berencana.

Ditambahkannya tahun 2009, APK dan APM telah mengalami peningkatan secara signipikan dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), APK naik dari 104,84 persen menjadi 113,58 persen. sementara untuk APM 87,68 persen menjadi 97,93 persen.

SMP, APK naik dari 47,76 persen menjadi 94,41 persen dan APM dari 35,39 persen menjadi 84,59 persen. SMA, APK dari 16,78 persen menjadi 59,05 persen dan APM dari 15,84 persen menjadi 51,49 persen.

Kemudian untuk pencapaian kinerja dalam pembangunan kesehatan, angka kematian ibu melahirkan mengalami penurunan dari 215,36 menjadi 121,61, sedangkan kematian bayi tahun 2005 sebesar 56,11 menjadi 49,55 tahun 2009. begitu juga Angka Harapan Hidup pada tahun 2005 sebesar 63,20 tahun 2005 maka tahun 2009 telah mencapai 64,74 tahun.

Diakuinya permasalahan yang dihadapi dibidang kesehatan saat ini meliputi kondisi kesehatan lingkungan masih cukup rendah, prilaku hidup sehat masih rendah tercermin dari masih tingginya angka penyakit yang disebabkan oleh prilaku seperti diare, malaria dan ispa, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dapat dilihat dari pemerataan dan persebaran tenaga kesehatan yang belum optimal, belum optimalnya koordinasi lintas sektoral dalam pembangunan kesehatan, kwalitas sumber daya manusia tenaga kesehatan masih perlu ditingkatkan.

Masalah gizi buruk, sudah dilakukan berbagai upaya kata Ridwan, diantarannya pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui revitalisasi pelayanan pos pelayanan terpadu, koordinasi dan sinergi antar lembaga, swasta dan LSM, pemantapan system kewaspadaan pangan dan gizi, peningkatan advokasi dan mobilisasi social melalui kegiatan komunikasi informasi dan edukasi, peningkatan mutu dan cakupan pelayanan gizi.

Seterusnya pembangunan infrastruktur, total keseluruhan panjang jalan di wilayah Kabupaten Mura, 1,039,29 KM, dalam kondisi baik sepanjang 103.82 km menjadi 472.62 km atau telah mengalami pertumbuhan 355 persen.

Masih dikatakannya, untuk besaran produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2009 atas dasar berlaku mencapai Rp 6,9 triliun, sedangkan dasar harga konstan Rp 2 triliun. Pertumbuhan PDB tahun 2009 meningkat 7,07 persen dibandingkan tahun 2008 lalu. Terjadi pada semua sector ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sector pengangkutan dan komunikasi 18,87 persen dan terendah sector pertambangan dan penggalian 1,64 persen, sedangkan pertumbuhan PDB tanpa migas mencapai 6,2 persen.

Pertumbuhan perekonomian Mura tahun 2009 sebesar Rp 5,41 persen. sedangkan tanpa migas sebesar Rp 6,8 persen, sector yang tumbuh paling tinggi adalah sector angkutan dan komunikasi 10,92 persen. sector yang tumbuh pesat yakni sector angkutan dan komunikasi sebesar 10.92 persen, bangunan 9,57 persen, listrik, gas dan air bersih sebesar 6,97 persen, sector pertanian tumbuh sebesar 7,66 persen.

Mengenai inflasi, inflasi dengan migas tahun 2009 sebesar Rp 2,08 persen lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2008 sebesar 13,18 persen. Sedangkan tanpa migas 3,81 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya 9,92 persen.

Pendapatan perkapita dengan migas atas dasar harga berlaku dalam rentang waktu 5 tahun mengalami peningkatan. Tahun 2005 pendapatan perkapita penduduk Mura Rp 7,7 juta menjadi Rp 13,3 juta, meningkat 73 persen. (ME-07)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More