19 Mei 2010

Alih Fungsi Areal Sawah Ancam Produksi Pertanian

Karena sawah yang dibangun komplek pertokoan dan usaha perekonomian dipertanyakan pelaku usaha tersebut mendapat izin dari pihak mana, mengingat Kecamatan Tugumulyo merupakan proyeksi program swasembda pangan Provinsi Sumsel dan Musi Rawas.

Dari data yang diterimanya hingga 2007 lalu luas lahan persawahan yang ada di daerah itu seluas 4.414 hektar, sedangkan luas areal keseluruhan kecamatan mencapai 6.699,70 hektar. Namun belakangan lahan tersebut mengalami penyusutan drastis dan perlu diselamatkan.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Musi Rawas 2009 lalu menyebutkan hasil produksi padi daerah ini mengalami peningkatan 5,6 persen dibandingkan dengan 2008, dengan total produksi sebanyak 282.976 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan pada 2008 hasil produksi cuma 267.965 ton GKG.

”Peningkatan hasil produksi tanaman padi tersebut terdiri dari padi sawah dengan luasan panen 50.211 hektare dengan total produksi sebanyak 259.531 ton GKG dengan rata-rata produktifitas perhektarenya mencapai 5,169 ton. Kemudian ditambah hasil produksi padi lahan darat (gogo) dengan luasan panen seluas 9,98 hektare, dengan total produksi 23.445 ton GKG dengan produktifitas perhektarenya 2,34 ton/GKG,” kata kepala bidang program pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Mura, Manggaratua Siahan.

Selain terjadinya peningkatan hasil produksi padi pada tahun sebelumnya juga terjadi peningkatan luasan lahan tanam dari 59.848 hektar menjadi 60.209 hektar. Untuk padi gogo, masa tanamnya bergantung dengan iklim dan hanya dapat dilakukan satu sekali dengan varietas padi Dayang Rindu (padi lokal).

Sedangkan untuk padi sawah masyarakat di daerah ini masih mengandalkan varietas IR-64, Ciherang dan Mikongga yang dilakukan dua kali dalam setahun, namun kalangan petani di daerah ini masih dihantui serangan hama penyakit seperti tungro, wereng dan hama tikus.

Pantauan koran ini Tugumulyo merupakan daerah penghasil beras Musi Rawas serta penghasil ikan air tawar terbesar di Sumsel yang memanfaatkan saluran induk irigasi. Namun saat ini areal persawahan setiap tahunnya menghilang akibat pembangunan usaha rumah makan, pertokoan, komplek perumahan dan kolam pemancingan. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More