14 Mei 2010

Kandang Ayam di Jogoboyo Resahkan Warga

LUBUKLINGGAU-Puluhan warga RT. 2 Kelurahan Jogoboyo Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu ( 12/5) sekitar pukul 14.00 WIB mendatangi rumah ketua RT. Pasalnya mereka resah dengan keberadaan kandang ayam milik Doni Candra yang tepat berada di lingkungan perumahan warga.

Keresahan warga tersebut bukan hanya bau yang ditimbulkan dari kotoran ayam, juga karena banyak lalat masuk ke rumah warga. Kemudian warga didominasi para ibu-ibu melapor ke ketua RT untuk mengambil langkah anstisipasi terhadap penyakit yang ditimbulkan dari banyaknya lalat yang berkeliaran di perumahan.

Salah seorang warga Mir, warga yang rumahnya kurang lebih berjarak 20 meter dari kandang ayam, mengatakan ia awalnya ikut merekomendasikan izin untuk mengurus izin usaha. Akan tetapi bukan izin untuk peternakan ayam melainkan untuk penggemukan sapi. “Dulu izinya kalau tidak salah untuk penggemukan sapi bukan peternakan ayam, kalau begini akibatnya saya tidak mungkin ikut merekomendasikan izin waktu itu,” sesalnya.

Senada diungkapkan, Rin menurutnya ia sangat resah dengan banyaknya lalat yang masuk kerumahnya. Lalat itu semakin banyak sebab kandang ayam diperkirakan jarang dibersihkn sehingga banyak mengundang lalat.

Terpisah Ketua RT. 2 Jogoboyo M Isa Ansori menjelaskan ia langsung memanggil pemilik kandang ayam Doni Candra untuk memberikan keterangan dan solusi kepada warga berkenaan dengan keberadaan kandang ayam miliknya tersebut.

Ia juga meluruskan bahwa, pertemuan tersebut bukan demonstrasi melainkan musyawarah dan dari musyawarah tersebut pemilik kandang ayam bersedia menanggulangi masalah lalat, “Menurut pemilik kadang sudah punya solusi berupa teknologi tepat guna yang bisa menanggulangi masalah lalat,” katanya.

Lebih lanjut Isa mengatakan untuk sementara ini warga masih memberikan toleransi asalkan pemilik sanggup mengatasi lalat itu. Tetapi kalau beberapa bulan kedepan ini lalat masih juga belum bisa diatasi, maka pihaknya akan mengusulkan surat rekomendasi kepada pemeirintah untuk menutup usaha.

Sementara untuk masalah bau beberapa warga juga meminta supaya setiap hari kotoran ayam di angkut sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap di lingkungan masyarakat, “Pemilik bersedia untuk melakukan hal tersebut,” ungkapnya.

Terpisah Doni Candra, selaku pemilik kandang ayam mengaku usaha miliknya sudah beroperasi sejak 2007 lalu, dan selama itu belum pernah ada masalah. “Baru kali ini masalah lalat ini muncul sejak tiga tahun belakangan ini,” ungkapnya.

Namun ia bersedia untuk mengatasi masalah tersebut, dengan formula yang menurutnya baru saja ditemukan sendiri yakni dengan menggunakan racun agita dicampur dengan gula merah, kemudian kedua bahan tersebut di letakan didalam piring, sehingga kalau lalat hinggap dipiring tersebut tidak bisa terbang lagi. Untuk mengatasi permasalahan lalat itu di siapkan ratusan piring di sekitar kandang yang berukuran 8X 50 meter.

Di singgung mengenai izin usaha ia mengaku lengkap, kendati menurut salah satu warga usaha tersebut tidak seusai izin yang dikeluarkan oleh pemerintah.(CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More