18 Mei 2010

Jun: Saya Justru Diperalat

*BD Merasa Dijebak
LUBUKLINGGAU-
Jun, warga Keramat Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur II, yang dilaporkan pengusaha kopi bubuk FT, dengan tuduhan pengancaman, mengatakan selama ini ia telah diperalat oleh FT. Demikian dijelaskan Jun kepada Musirawas Ekspres, sekaligus menklarifikasikan tuduhan FT, Senin (17/5).

Dijelaskannya, ia sama sekali tidak ada mengajukan diri untuk membantu FT dalam kasus ini, sebaliknya FT yang meminta agar dia menegahi masalah itu. Bahkan sebelum pengrebekan, ditambahkan Jun, FT sering cerita kepadanya termasuk soal ia dilaporkan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. “Saya kan dahulu tetangga dengan dia, bahkan kenal sejak kecil. Makanya mau membantu dia menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Makanya ia kemudian terus mendampingi FT, bahkan ia sempat mengajaknya konsultasi dengan Kasi Pidum Kejari Lubuklinggau. “Namun tingkah lakunya justru membuat saya kesal, karena ia minta bantuan agar penyelesaian, tapi kemudian justru diam-diam dibelakang saya bertindak sebaliknya,” katanya.

Ditambahkan Jun, karena FT bertindak tidak baik, bahkan kemudian ada indikasi memeras BD makanya ia tidak ingin lagi terlibat. “Setelah beberapa kali saya dampingi, ternyata ia justru ingin memeras BD,” katanya.

Indikasi tidak baik juga terlibat oleh Jun, karena FT yang mengaku marah dengan istrinya karena berduaan dengan BD, ternyata justru terlihat berduaan dan meras. “Ada indikasi apa ini. Seharunya ia marah dengan istrinya,” jelas Jun.

Setelah sekian lama ia merenung, Jun mengaku ia tersadar bahwa selama ini justru diperalat oleh FT. Karena ia berniat membantu, ternyata dimanfaatkan oleh FT untuk memeras BD. “Karena sadar telah diperalat itulah saya menjadi kesal dan mencarinya,” kata Jun.
Terpisah BD, yang melaporkan FT dengan tuduhan pemerasan, merasa ia telah dijebak oleh FT. Pasalnya, setelah diselidikinya sebelum kejadian dialaminya, ada orang lain yang juga diperas oleh FT karena ada main dengan istri FT.

“Terus terang saya merasa dijebak. Pasalnya istrinya yang mengajak saya bertemu, kemudian setelah di dalam kamar, ia sepertinya sibuk SMS,” kata BD.

Padahal ditambahkan BD, ia awalnya iba dengan istri FT, lantaran mengaku dianiaya oleh suaminya. Dan pertemuan mereka itu sebenarnya karena ingin membicarakan masalah rumah tangga mereka yang retak.

Ia juga mengatakan dengan modus jebakan itu, selanjutnya FT hendak memeras dirinya dengan cara meminta uang agar bisa berdamai. “Pertama minta Rp 100 juta, kemudian Rp 50 juta selanjutnya Rp 25 juta, sedangka saya hanya sanggup Rp 10 juta,” tambahnya.

Sementara UP, yang orang yang juga dilakukan FT dalam kasus perbuatan tidak menyenangkan, mengakui bahwa ia diminta oleh FT agar menemui BD dan meminta uang agar masalah di motel selesai. “Memang ada FT meminta saya,” tegasnya. (ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More