LUBUKLINGGAU- Hampir dua pekan terakhir, sejumlah petani padi di RT. 07 Kelurahan Sidorejo Kecamatan Lubuklinggau Barat II dihantui rasa ketakutan tanaman padinya terancam gagal panen akibat serangan hama burung pipit dan tikus.
Meskipun sudah berbagai cara sudah dilakukan para petani untuk mengusir kedua jenis hama tersebut. Mulai dengan cara membuat alat pengusir burung dari tali rapia yang digantungkan kaleng bekas ditiap simpulnya, dan dipasang panjang melebar disetiap penjuru sawah, hingga berburu tikus pada malam hari sampai kelubangnya.
Namun, kedua cara itu nampaknya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Masih saja hama burung dan tikus menyerang tanaman padi petani secara membabi buta. Jika hama burung memakan butiran padi yang mulai menguning, maka hama tikus tak tanggung-tanggung memakan batang padi.
Kasmijah (47), salah satu diantara puluhan petani yang menggantungkan hidupnya dari bertanam padi di RT. 07 Kelurahan Sidorejo Kecamatan Lubuklinggau Barat II memulai aktivitasnya disawah. Sementara itu istrinaya baru pulang kerumahnya dari berburu tikus yang memakan tanaman padinya itu .
“Sudah dua minggu belakangan hama tikus dan burung menyerang tanaman padi kami yang hampir siap dipanen. Kalau dibiarkan saja, bisa-bisa hasil produksi gabah kering jadi menurun. Otomatis pendapatan kami juga menurun,” ujar kasmijah lesu saat ditemusi Musirawas Ekspres beberapa waktu lalu.
Menurut Kasmijah biasanya, dari 3,5 hektar sawah milik nya dan adiknya Kasmuah itu dapat menghasilkan sekitar 5-6 pikul gabah kering tiap panennya. Akan tetapi, akibat serangan hama burung pipit dan tikus setiap harinya, Kasmijah memprediksi panen kali ini hanya mendapatkan gabah kering sekitar 2-3 pikul.
“Kalau hama burung hanya memakan butiran padi yang hampir menguning saja, tapi kalau hama tikus makan tanaman padi hingga batangnya. Kami hanya dapat mengusirnya dengan cara tradisonal, sedangkan untuk membeli racun tikus belum ada uang,” ungkapnya polos.
Lanjut Kasmijah, dia pernah dijanjikan seseorang yang datang kesawahnya untuk memberikan pupuk dan obat-obatan pembasmi hama tikus dan burung. Sayangnya, hingga saat ini bantuan yang dijanjikan itu tidak juga kunjung datang. “Saya kurang tahu dari mana orang itu. Tapi janjinya mau ngasih pupuk dan racun hama . Saya pikir betul-betul mau dikasih, karena nama saya sempat dicatatnya,” kata Kasmijah.
untuk itu kami berharap tetap ada bantuan dari dinas terkait untuk pupuk dan racun hama ,” pintanya.
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Lubuklinggau, Setia Budi menganjurkan kepada para petani yang padinya terserang hama tikus untuk mengambil obat-obatan (racun tikus,red), seperti Kelerat dan Petrokum melalui ketua kelompok didinas terkait.
“Silahkan ketua kelompok tani datang ke dinas untuk mengambil obat-obatannya. Untuk sementara mereka, dianjurkan untuk menuntup lubang tikus dengan kain yang sudah dilumuri bensin. Tapi kalau serangan tikus usah cukup banyak, maka harus di kopryok,” katanya. (CW-01)
Berita Utama
19 Mei 2010
Diserang Hama Tikus Petani Terancam Gagal Panen
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar