22 Mei 2010

1,5 Miliar, Bukan 10 Miliar

LUBUKLINGGAU- Rencana Penyempurnaan pengembangan objek wisata hutan bukit sulap yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau diperkirakan membutuhkan dana 10 milyar, namun dan tersebut bukan bantuan dari Pemerintah Provinsi seperti yang diberitakan sebelumnya.

Melainkan anggaran yang baru dirancang dalam Detail Engeenering Design (DED), sedangkan dana kucuran dari propinsi hanya 1,5 milyar dan itu untuk pengembangan objek wisata air terjun temam. Seperti yang diungkapkan Wakil Walikota Lubuklinggau SN. Prana Putra Sohe, Kamis (20/5) lalu.

Dikatakan Prana, Pemkot Lubuklinggau sudah menyiapkan DED (Detail Engineering Design) tiga objek wisata tersebut yakni Bukit Sulap, Watervang, dan Objek Wisata Air Terjun Temam. Pengembangan objek wisata Bukit Sulap yang dirancang dalam DED diperkirakan membutuhkan dana Rp 10 miliar, objek wisata Watervang Rp 5 miliar. Sedangkan objek wisata Air Terjun Temam Rp 4 miliar.

Menurutnya Dalam APBD tahun ini Pemkot kembali menganggarkan dana untuk membiayai penyempurnaan pembanguan selter, sekaligus membangun pelataran parkirnya,”.

Selain itu, lanjut Wawako, peningkatan dan pengembangan jalan akses objek wisata Bukit Sulap. “Mulai dari Jalan Bengawan Solo akan dilebarkan hingga ke Tower Telkom. Disamping itu meningkatkan jalan turunan dari Bukit Sulap tembus ke Kelurahan Kaliserayu. Selama ini jalan tembus itu belum ditingkatkan,” paparnya.

Dalam tahun ini juga Pemkot Lubuklinggau membebaskan lahan untuk pembangunan Plaza, pelataran parkir dan kios pedagang di kaki Bukit Sulap. “Pembangunan plaza, pelataran parkir dan kios akan dibangun tahun depan. Kemudian nantinya akan dibangun hotel,” jelasnya.
“kemungkinan akan dianggarkan melaui APBD Kota Lubuklinggau. namun jika tidak, akan ditawarkan kepada pihak ketiga. DED sudah ada tinggal mencari pihak ketiga yang mampu membangun sekaligus mengelolanya,” ungkapnya.

sementara itu untuk pengembangan wisata tersebut pemkot Lubuklinggau juga sudah membuat kerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) dalam MoU (Memorandum of Understanding) terkait pengembangan objek wisata bukit sulap itu.

Pengembangan objek wisata Bukit Sulap untuk memberdayakan masyarakat setempat yang selama ini mencari nafkah menjadi pengrajin batu lemper. “Dengan dilakukannya pengembangan objek wisata Bukit Sulap diharapkan mereka meninggalkan pekerjaan yang selama ini mereka tekuni mengambil batu Bukit Sulap. Mereka bisa berdagang, menjadi penjaga perkir atau mungkin menjadi Satpam atau bagian keamanan,” ucapnya. (CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More