05 Mei 2010

Ridwan dan Riduan Pertama Disensus


LUBUKLINGGAU-Sensus Penduduk 2010 di Kota Lubuklinggau perdana dilakukan terhadap dua orang penting yakni H Ridwan Mukti, Bupati Musi Rawas dan H Riduan Effendi, Walikota Lubuklinggau. Ridwan Mukti merupakan sensus perdana untuk wilayah Kecamatan Lubuklinggau Timur II blok 002 Kota Lubuklinggau sementara Riduan Effensi sebagai simbolis dimulainya sensus penduduk di Kota Lubuklinggau.

Untuk di rumah Ridwan Mukti, sensus dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Mura Taufik Hidayat, kemudian pelaksana Kepala Seksi Statistic Sosial Kota Lubuklinggau Sukendro, bersama Tim Sensus Kota Lubuklinggau untuk blok 002.
Sukendro kepada Musirawas Ekspres seusai mendata keluarga Bupati Mura, Ridwan Mukti mengatakan bahwa untuk tahap awal ini masih pendataan secara umum atau listing yakni mengenai nama kepala keluarga dan jumlah keluarga dalam rumah tangga tersebut.

Menurutnya dalam pendataan sensus ada tiga indikator yang diambil yakni data individu penduduk kemudian data rumah tangga dan keluarga, dan data perumahan termasuk kondisi bangunan. Namun untuk pendataan secara lengkap dilaksanakan setelah masuk pada tahap kedua yang meliputi seluruh data mengenai pekerjaan, pendidikn, sosial, jenis kelamin, bahasa sehari hari, dan masih banyak lagi.

“Ada 43 pertanyaan yang akan diberikan pada saat pendataan nanti,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Lubuklinggau, H Riduan Effendi menghimbau agar masyarakat turut berperan dalam membantu sukseskan pelaksanaan sensus penduduk tahun 2010. Caranya dengan memberikan data dan informasi rumah tangga secara benar.

“Pelaksanaan sensus penduduk dari tahun ke tahun mengalami kemajuan, masyarakat juga sudah memaklumi dengan himbauan bahwa untuk dapat menerima petugas sensus adan memberikan data yang lengkap dan benar,” ujar Riduan kepada Musirawas Ekspres seusai pendataan sensus di kediamanya di Kelurahan Petanang Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Selasa (4/5).

Dikatakannya berdasarkan laporan dari petugas sensus untuk tahap awal pendataan rumah tangga atau listing tersebut tidak ada masalah. Meski demikian, untuk suksesnya sensus butuh kerjasama yang baik antara petugas maupun masyarakat. Artinya dengan keterbukaan masyarakat akan didapatkan data yang valid.
”Oleh karena itu mudah-mudahan sampai selesai satu bulan ini akan dapat data yang betul-betul akurat dan valid dan bisa di pertanggung jawabkan sesuai tujuan pokok sensus penduduk ini,” harapnya.

Lebih lanjut Riduan mengingatkan bahwa sejak masa sosialisasi sebelumnya semua elemen dan tim sensus untuk menjalin komunikasi dan kerjasama begitupun masyarakat atau rumah tangga yang di data. Sebab sensus tersebut menurut Riduan bukanlah kepentingan Badan Pusat Statistik (BPS) saja akan tetapi untuk kita semua sebagai bahan pemerintah dalam rangka pengambilan arah kebijakan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“ Jadi kalau masyarakat salah memberikan informasi maka salah juga pemerintah mengambil arah kebijakan,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala BPS Kota Lubuklinggau, Helmi Tarmizi, menyatakan sensus yang dilakukan di kediaman Walikota Lubuklinggau boleh dikatakan pendataan secara simbolis mengingat kesibukan Walikota. Semenstinya menurut jadwal dari tanggal 1-8 Mei masih tahap listing (Pendataan keluarga-red) atau pendataan rumah tangga antara lain nama kepala keluarga dan jumlah keluarga.

Sedangkan untuk tahap kedua nanti merupakan tahapan pencacahan yakni mendata secara lengkap kondisi rumah tangga, antara lain segi kesehatan , pendidikan, kondisi anggota keluarga secara lengkap, bahasa, serta kependudukan sebelumnya akan ditanyakan dalam tahap kedua nanti.(CW-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More