07 Mei 2010

Pendidikan KAT Mendapat Perhatian

MUSI RAWAS-Bupati Kabupaten Musi Rawas H Ridwan Mukti berjanji akan memberikan perhatian khusus untuk komunitas adat tertinggal (KAT) yang ada di daerah.

“Bentuk perhatian ini ditunjukkan bupati dengan memberikan kemudahan bagi kalangan anak-anak dari komunitas adat tertinggal yang dulunya dikenal dengan sebutan suku anak dalam di Desa Sungai Kijang, Kecamatan Rawas Ulu terutama untuk bidang pendidikan,” kata Kepala Bagian Humas Pemkab Musi Rawas, H Syahfaz Ratu PN Kamis (6/5). Dikatakannya, bentuk komitmen yang dijanjikan Ridwan Mukti tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke suku KAT yang ada di Desa Sungai Kijang, Kecamatan Rawas Ulu, Rabu (5/5), antara lain akan memberikan kemudahan dan pembiayaan dalam bentuk bea siswa guna melanjutkan pendidikan mulai dari tingkat SMP, SMA hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Bea siswa untuk perguruan tinggi akan diberikan kepada anak-anak yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan prioritas jurusan pendidikan dan tenaga kesehatan, sehingga nantinya mereka dapat menerapkan ilmunya yang diperoleh di bangku kuliah di desa mereka masing-masing. Saat ini kondisi kehidupan masyarakat KAT Sungai Kijang yang dulunya suka hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lainnya dan lebih banyak hidup di dalam hutan, namun saat ini sudah menetap di desa tersebut sejak 20 tahun belakangan.

Komunitas adat tertinggal yang ada di desa ini kata dia, saat ini berjumlah lebih kurang 300 Kepala Keluarga (KK). Selain telah memiliki pekerjaan tetap dengan menekuni profesi sebagai petani maupun berkebun karet, namun kalangan ini tidak melupakan budaya nenek moyang mereka untuk melaksanakan ritual mancing “ikan bulan” atau labi-labi.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas, Hj Maimunah MS menuturkan, saat ini di daerah itu ada delapan kelompok masyarakat adat tertinggal yang dulunya disebut Suku Anak Dalam (SAD). Mereka hidup menyebar di pinggiran hutan yang ada di Kabupaten Musi Rawas. Untuk meningkatkan taraf hidup serta kualitas kehidupan KAT, pemkab setempat terus melakukan pembinaan baik dari segi pendidikan, kesehatan serta pelatihan keterampilan dalam pengolahan lahan dengan menempatkan pekerja sosial yang dibiayai dengan APBD daerah itu semacam tenaga honor tetap.

Para pekerja sosial yang ditempatkan di kelompok KAT tersebut selain akan menjadi pembimbing masyarakat juga membimbing anak-anak serta kaum remaja KAT, terutama dalam bidang pendidikan, layaknya sekolah formal. Model pembinaan ini akan dilakukan secara khusus, serta pemberian sosial lainnya seperti perumahan layak huni, peralatan usaha maupun keterampilan. (ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More