10 Mei 2010

Bank Sumsel Cairkan Kredit Lunak Bantu Petani Karet

*Dukung Revitalisasi Perkebunan
MUSI RAWAS-
Program strategis yang dilaksanakan Pemkab Mura melalui Dinas Perkebunan tepatnya pembukaan kebun karet melalui Revitalisasi Perkebunan benar-benar dioptimalkan. Dalam program ini Pemkab Mura mendapatkan dukungan penuh dari perbankan untuk menggelontorkan dana Rp 31.124.187.000 guna membantu 9.238 KK (kepala keluarga) dengan luasan kebun mencapai 18.218 hektar. Bahkan yang terbaru Bank Sumsel Babel Cabang Lubuklinggau sudah turun tangan mengikuti jejak BRI mendukung Revitalisasi Perkebunan dengan memberikan kerdit lunak kepada masyarakat Mura yang akan membuka kebun karet baru.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Mura, Suharto Patih mengungkapkan dana untuk program revitalisasi perkebunan dengan plafond kredit yang disetujui Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut merupakan terbesar di Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan). Selain itu saat ini Bank Sumsel Babel Cabang Lubuklinggau sudah mencairkan kredit lunak kepada petani karet yang ingin membuka lahan perkebunan baru.

“Saat ini Bank Sumsel Babel sudah mencairkan kredit kepada masyarakat Desa Sungai Kijang dan Pelawe,” kata Suharto. Dan selanjutnya Bank Sumsel Babel akan membantu petani yang telah mengajukan kredit sebagai komitmen membantu program Revitalisasi Perkebunan ini.

Lebih jauh Suharto memaparkan sesuai SK Bupati Musi Rawas ada 9.238 KK untuk 18.218 hektar yang ditetapkan dalam program ini. Plafond kredit yang disetujui BRI sekitar Rp 31 Milyar.

“Proses bank sudah 2.497 hektar untuk 1.347 KK, realisasi bank 1.439 hektar bagi 739 KK dimana penanaman 1.403 hektar bagi 716 KK,” papar Suharto.

Suharto menambahkan, dana yang terealisasi sudah Rp 16.793.849.500 untuk 1.439 hektar dimana realisasi pemeliharaan Rp 884 hektar bagi 207 KK. Dalam program revitalisasi perkebunan ini, Disbun Mura melakukan beberapa srategi. Dimulai dengan adanya dana awal dari petani, kemudian dukungan yang sangat besar dari perbankan serta dukungan DPRD Mura.

“Selain itu Tim Koordinasi Pelaksanaan berupaya aktif ditambah dengan dukungan aparat kecamatan dan desa. Untuk petugas pendamping adalah petugas professional yang merupakan mantan pegawai SRDP dan mendapatkan dukungan daru BPN Mura,” katanya. Selanjutnya adanya dana pendamping operasional, recruitment 24 orang penyuluh untuk pembinaan petani serta adanya 40 kelompok tani yang berperan aktif.

Suharto juga mengutarakan pihaknya memberdayakan 353 kelompok tani untuk memaksimalkan program Revitalisasi Perkebunan ini. Sebagai evaluasi dan pengawasan rapat koordinasi (Rakor) terus ditingkatkan, serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan lapangan. Di lapangan Disbun juga meminta dukungan 23 perusahaan besar swasta (PBS), kerjasama dengan lembaga akademik meliputi IPB, Unsri dan Uumura engenai model revitalisasi terkhusus meminta dukungan perbankan dalam hal ini BRI, Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri dan BNI 46.

“Bahkan kita juga melakukan konsultasi langsung ke Menteri Pertanian RI mengenai Program Revitalisasi Perkebunan ini,” pungkasnya. (ME-02)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More