04 Mei 2010

Pengamanan Pemilukada Target Utama Imam Sachroni

MUSI RAWAS-Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Imam Sachroni yang baru menggantikan AKBP Herry Nixon’s menjelaskan target utama dalam 100 hari masa kerjanya adalah pengamanan Pemilukada Musi Rawas. Demikian ditegaskannya kepada wartawan di sela-sela prosesi pisah sambut di Mapolres Musi Rawas, Senin (3/5) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kemudian secara gamblang ia mengatakan, bahwa 18 Mei 2010 sudah memasuki masa kampanye. Karena itulah saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi untuk persiapan pengamanan termasuk menyiapkan kemapuan personil.
“Dalam waktu dekat juga akan diselenggarakan latihan pra operasi, sehingga personil memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang diperkirakan akan terjadi,” jelas Imam.

Selanjutnya ditambahkan mantan Kapolres Prabumulih ini, untuk personil yang diterjunkan adalah dua pertiga kekuatan ditambah dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Polda Sumsel sebanyak 200 personil. Sehingga total personil yang dilibatkan 845 personil.

Selain masalah Pemilukada, Kapolres juga menjelaskan ada dua hal lain yang menjadi perhatiannya, yakni mengenai kejahatan jalanan atau sreet crime dan kejahatan yang menyangkut kekayaan negara seperti illegal logging dan korupsi. “Selain sukses pengamanan Pemilukada, yakni menekan sreeet crime dan yang menyangkut kekayaan negara termasuk illegal logging dan korupsi,” jelasnya.

Sementara itu saat melakukan paparan di harapan para perwira dan bintara, Imam Sahcroni juga menjelaskan tiga hal yang paling penting dan menjadi perhatiannya, pertama legalitas dan legitimasi. Menurutnya tindakan seorang polisi di langan harus legal atau sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Kemudian legitimasi, artinya tindakan kepolisian diterima oleh masyarakat.

Ia pun kemudian mengungkapkan hebohnya pemberitaan dihukumnya seorang pencuri semangka. Memang dalam hal legitimasi, pelaku bersalah dan melanggar hukum. Namun hal itu lumrah dan tidak dipersoalan oleh masyarkat, karena biasa kalau hanya mengambil satu buah saja.

“Ketika ini diproses, maka tidak berkenan dengan masyarakat artinya tidak ada legitimasi dari masyarakat,” katanya.

Sehingga Kapolres mengharapkan bahwa kebijakan harus ada kesamaan dengan kearifkan lokal sehingga terbentuklah yang bernama pathership antara polisi dengan warga.
“Jadi kerja jangan yang seenaknya saja,” katanya.

Kedua, Imam Sachroni mengatakan bahwa setiap pimpinan tidak mau anak buahnya dihukum, namun jika melakukan pelanggaran tentunya karena yang bersangkutan sendiri melanggar hukum.

“Saya tidak toleransi dengan narkoba, kalau ada terlibat narkoba maka pasti habis, tentunya saya akan marah karena ini mempermalukan polri,” jelasnya.

Ketiga adalah mengenai transparansi, ia mengharapkan adanya tranparansi dan Imam sendiri mengungkapkan siap tranpran bahkan mengatakan ia mau menerima masukan-masukan dari anggotanya bahkan dari bintara sekalipun, tentunya jika saran itu baik dan membangun.

Sebelumnya AKBP Herry Nixon’s mengatakan ia berharap Kapolres yang baru bisa melanjutkan kinerja yang sudah dilakukan. Kemudian ia juga mengungkapkan ada beberapa anggota yang nakal sehingga ditindak, hal ini lantaran rata-rata menetap di Lubuklinggau sehingga sulit melakukan pengawasan. Herry Nixon’s juga meminta maaf kepada anggota jika selama ini ada salah dalam memimpin. Acara pisah sambut dilaksanakan dengan upacara pedang pora begitu juga dengan pelepasan AKBP Herry Nixon’s melalui upacara pedang pora. Dan malam harinya dilaksanakan upacara pisah sambut di Aula Mapolres Musi Rawas.(ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More