05 Desember 2009

TPU di Rt 07 MM Dipagar Kawat Berduri

* Diduga Sengketa Belum Selesai
LUBUKLINGGAU-Warga Rt 07 Kelurahan Marga Mulya (MM) Kecamatan Lubuklinggau Selatan II dihebohkan dengan dipagarnya Tempat Pemakaman Umum (TPU) oleh Orang Tidak Dikenal (OTD). Hal itu diketahui setelah warga melakukan pengecekan ke TPU tersebut. Karena dipagar kawat berduri warga tidak masuk keareal TPU itu.


Salah seorang yang pertama kali melihat TPU dipagar, Supriadi, kepada Musirawas Ekspres, Jumat (4/12) mengatakan luas lahan untuk TPU tersebut seluas 1 hektare.

Lahan tersebut diambil Februari 2009 untuk dijadikan TPU. Diakuinya sebelum dijadikan TPU, memang ada warga yang protes. Tetapi karena proses ganti rugi sudah selesai maka lahan tersebut dijadikan TPU.

Nah untuk mengetahui kebenaran berita itu, apalagi lokasinya jauh dari pemukiman penduduk warga melakukan pengecekan ke lokasi TPU. Setelah dilakukan pengecekan benar bahwa lokasi atau jalan masuk ke lokasi TPU tadi sudah dipagar kawat berduri oleh OTD.

" Minggu depan warga akan melakukan gotong royong untuk pembersihan TPU tadi,"ujar Supriadi.

Kendati akan melakukan pembersihan belum diketahui apakah pagar tersebut akan dibongkar atau tidak. " Kita belum memastikan apakah dibongkar atau tidak pagar itu,"paparnya.

Apakah masalah ini sudah dilapor ke camat? Supriadi mengatakan bahwa permasalahan TPU dipagar warga belum melapor ke camat Lubuklinggau Selatan II. Karena baru melakukan pengecekan. " Kami belum melapor ke camat karena masih melakukan pengecekan,"ungkapnya.

Sementara itu ketua Rt 05 Kelurahan MM, Rudi ketika dimintai komentarnya mengatakan awalnya lahan seluas 800 m2 milik Marno tersebut diminta ganti rugi sebesar Rp. 140 juta, akhirnya disetujui dan dibeli dengan dana swadaya masyarakat sebesar Rp 240 ribu per KK.

Berhubung terjadi pemekaran wilayah antara Kelurahan MM dan Marga Rahayu sehingga warga Kelurahan MM yang sebelumnya ikut di TPU di jalan Kamboja, saat ini membangun TPU sediri di jalan Arjuna.

Namun belum genap 1 tahun terlokasinya TPU ini banyak pihak yang tidak setuju, bahkan pihak yang tidak setuju itu sengaja menutup jalan menuju TPU tersebut dengan pagar Kawat. Kontan saja hal itu membuat para pengurus pemakaman kaget.

Kemudian pengurus sepakat untuk melakukan pertemuan yang dipusatkan di Kantor Kelurahan MM. Pertemuan dihadiri 8 tokoh masyarakat dan warga tersebut diantaranya Warsito sekretais pemakaman, Rudi ketua Rt 05, Yadi tokoh masyarakat, Anang Iskandar dan Supriyadi Umar Lurah Air Temam yang kebetulan berdomisili di kelurahan tersebut.

Hasil dari musyawarah tersebut untuk mencari titik terang mengenai persolan TPU ini, di ceritakanaya meskipun pengalokasian TPU ini sudah di sepakati oleh semua warga ternyata ada oknum yang secara diam-diam menolak kehadiran TPU ini dengan menutup jalan dan mencabut papan merek menuju TPU tersebut.

Dan sesuai dengan kesepakatan warga yang setuju pada minggu (6/12) akan melakukan gotong royong untuk membersihkan pemakaman tersebut. Selain itu untuk menghindari keributan dengan warga yang menolak TPU ini akan membuat jalan baru.
Sementara Kamrol, warga menolak keberadaan TPU mengatakan sangat tidak setuju dengan keberadaan TPU. Karena TPU yang terletak dekat dengan pemukiman warga itu sangat tidak nyaman. " Selain itu letak TPU ini langsung berbatasan dengan tanah kaplingan milik warga,"ungkapnya.

Bukan kami saja yang tidak setuju dengan keberadaan TPU ini akan tetapi pemilik lahan yang bersebelahan dengan TPU ini juga mengeluh. " Penutupan jalan tersebut di lakuan oleh pemilik lahan, karena jalan yang digunakan untuk ke TPU tersebut bukan jalan umum akan tetapi jalan yang dibuat H.Suut pemilik lahan, jalan tersebut untuk menghidupkan tanah kaplingan yang da di wilayah tersebut bukan untuk jalan ke makam," Ungkapnya.

Itu sebabnya pemilik lahan tersebut terpaksa menutup jalan itu. Padahal dulu banyak lokasi yang di usulkan untuk di jadikan TPU ini salah satu di seberang Air Kuti yang lebih layak untuk di jadikan TPU, karena jaraknya tidak berdekatan dengan pemukiman warga. (cw-01/me-07)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More