23 Desember 2009

Chikungunya Terus Menyerang Warga Linggau

LUBUKLINGGAU-Penyakit Chikungunya (Flu tulang-red) terus saja menyerang warga sebiduk semare. Upaya-upaya fogging (Penyemprotan) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau nampaknya belum membuahkan hasil yang maksimal. Atau mungkin fogging yang dilakukan hanya sebutan saja.

Salah satu bukti warga Rt 05 Kelurahan Puncak Kemuning Kecamatan Lubuklinggau Utara II saat ini banyak yang terkena penyakit lumpuh layu ini. Gejala penyakit ini sama seperti gejala-gejala warga yang terserang lainnya. kepala pusing, panas tinggi, setelah itu persendian nyeri dan tidak bisa bergerak.

Effendi yang terkena penyakit chikungunya ini, kepada Musirawas Ekspres, Selasa (22/12) mengungkapkan disana maksudnya di Rt 05 Kelurahan Puncak Kemuning Kecamatan Lubuklinggau Utara II ada sekitar tiga orang yang terserang penyakir chikungunya. “ Termasuk saya juga terkena penyakit lumpuh layu atau flu tulang ini,”tegasnya.

Gejala pertama kali yang ditimbulkan yakni kepala pusing, badan panas, setelah itu persendian ngilu dan nyeri. Seterusnya tidak bisa bergerak. “ Saya paksakan bergerak supaya tidak tergeletak ditempat tidur saja,”ungkapnya.

Diakuinya penyakit chikungunya ini sangat meresahkan karena kalau terserang tidak bisa bergerak. Ditambahkannya untuk mengatasi penyakit ini ia meminum manis madu, setelah itu minum air sirih. “ Sekarang sudah agak mendingan, dan sudah bisa bergerak, tidak tahu yang lainnya,”paparnya.

Ia menambahkan sebagai masyarakat tidak habis piker dengan Dinkes Kota Lubuklinggau, tidak ada langkah-langkah untuk mengantisipasi. “ Disana walaupun ada yang terserang chikungunya belum ada tanda-tanda Dinkes melakukan fogging,”tegasnya.

Indicator itu menimbulkan asumsi bahwa Pemkot Lubuklinggau melalui Dinkes tidak memperhatikan nasib rakyat. Kenyataan itu sangat memungkinkan setelah sekian banyak warga yang terserang penyakit ini belum ada langkah pasti dari Dinkes untuk mengantisipasi.

Bisa jadi kata Effendi, tidak adanya reaksi dari Dinkes melihat masyarakat terkena chikungunya, disebabkan sudah akhir tahun. Karena indikasi banyak kepala SKPD yang mencari kesempatan untuk menikmati keuntungan dari proyek-proyek diwilayah Kota Lubuklinggau. “ Sudah tidak lazim lagi diakhir tahun banyak yang memikirkan untuk menghabiskan akhir tahun, ketimbang memikirkan masyarakat yang sedang menderita,”pungkasnya.(ME-07)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More