14 Desember 2009

Jalan Rusak, Warga UL Kembali Beralih ke Perahu

ULU RAWAS-Dinas PU Bina Marga mengkalim hancurnya infrastruktur dasar berupa jalan di Kecamatan Ulu Rawas akibat angkutan masyarakat dalam hal ini kendaraan yang melebih beban (Over tonase). Dimana beban yang harus ditanggung fisik jalan lebih dari lima ton karena merupakan jalan kecamatan dan kenyataannya beban kendaraan lebih dari itu.

Hanya saja dipastikan UPTD PU Bina Marga wilayah Ulu Rawas, Sarfai kerusakan yang ditimbulkan tersebut tidak akan menciptakan keterisoliran enam desa di kecamatan paling ujung Musi Rawas tersebut.

Terpisah beberapa warga Ulu Rawas kepada koran ini mengakui akibat rusak jalan darat musim penghujan ini memaksa warga kembali menggunakan transportasi sungai.

“Kami sangat kesulitan untuk keluar desa karena jalan menuju desa kami rusak parah,” kata Salhan warga Desa Sosokan.

Dilanjutkanya, jalan yang rusak tersebut dari desa Pulau Kidak hingga Desa Kuto Tanjung sejauh 13 kilo meter. Jalan tersebut di saat musim penghujan ini tidak bisa dilalui karena berlumpur.

Jalan tersebut diakuinya pernah dihamparkan koral pada saat kedatangan mantan Gubernur Sumsel, H Syahrial Oesman namun hingga saat ini belum ada perbaikan maupun peningkatan.

Hal yang sama diungkapkan warga Muara Kulam yang mengeluhkan hancurnya jalan menuju wilayah mereka. Menurutnya saat ini jalan tidak bisa dilalui karena pada saat musim penghujan penuh lumpur.

”Untuk itu diharapkan kepada pemerintah untuk dapat meningkatkan jalan tersebut karena kondisinya sangat memperihatinkan dan jika tidak ada perhatian dari pemerintah masyarakat desa akan terisolir,” katanya.

Sementar kerusakan jalan tersebut juga dibenarkan Lurah Muara Kulam, Mariam. Disampaikannya saat ini masyarakat di enam desa diantaranya Kuto Tanjung, Muara Kuis, Jangkat, Sosokan dan Kelurahan Muara Kulam serta Desa Napalicin tidak bisa melewati jalan menuju desa mereka dengan lancar karena kondisinya memprihatinkan.

”Untuk akses keluar dan masuk ke desa masyarakat terpaksa harus mengunakan perahu ketek dengan ongkos yang cukup tinggi,” katanya.(ME-06)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More