14 Desember 2009

Curiga Melihat Keluarga Tersangka Pergi


*Penembakan di Durian Remuk
MUARA BELITI-Istri korban penembakan Wasi (40) warga Desa Durian Remuk Kecamatan Muara Beliti, Roainah mengaku awalnya sama sekali tidak mengetahui suaminya tewas ditembak. Hanya saja ia mendadak curiga melihat tetangganya, Suharto alias To (29) tergesa-gesa pergi bersama keluarganya.

Demikian diceritakan Roinah di Polsek Muara Beliti, Sabtu (12/12) siang. “Saya awalnya sama sekali tidak mengetahui. Tapi curiga melihat To bersama istri, bahkan keluarganya yang lain pergi dari dusun,” jelasnya kepada Musirawas Ekspres.
Dijelaskannya, sang suami jika sedang tidak menyopir mobil, kerjanya mencari ayam burgo (aym hutan, red). Sama halnya dengan Jumat (11/12) sekitar pukul 08.00 WIB, Wasi pergi ke hutan mencari ayam burgo. “Dia pamit pergi, tapi kami sama sekali tidak mengetahui ia mencari ayam di mana,” jelasnya.

Biasanya siang hari, korban pulang ke rumah terutama jika tidak membawa bekal makan. Hari itu korban tidak kunjung pulang, hingga pukul 16.00 WIB. “Awalnya kami sama sekali tidak tahu, tapi curiga ketika melihat tiba-tiba To bersama keluarganya mendadak pergi,” jelasnya.

Bukan hanya itu saja, ia dan keluarganya semakin curiga, karena paman tersangka yang menetap di Kelurahan Pasar Muara Beliti terlihat sibuk dan beberapa kali mengajak keluarga lainnya keluar desa. “Tidak lama kemudian kami mendapatkan informasi suami saya berkelahi,” jelasnya.

Berdasarkan informasi itulah, kemudian kasus ini dilaporkan ke aparat pemerintah setempat dan Polsek Muara Beliti. Langsung dipimpin Kapolsek Muara Beliti AKP Suwarna dan Camat Muara Beliti Indra Bazit, dilakukanlah pencarian terhadap jenasah korban.

Terakhir Roainah menjelaskan, antara keluarganya dan keluarga To sama sekali tidak ada masalah. Baik pernah bertengkar ataupun masalah lainnya, malah sebaliknya mereka masih kerabat jauh. “Kami sama sekali tidak ada masalah, ataupun dendam,” terangnya.

Dikira Babi Hutan

Sementara itu tersangka Suharto alias To, ketika ditemui Musirawas Ekspres di Mapolsek Muara Beliti, menjelaskan ia sama tidak ada niat untuk membunuh Wasi. “Hari itu saya sekitar pukul 11.00 WIB, pamit dengan istri saya di Pondok, hendak menembak babi hutan,” jelasnya, yang mengakui sering menembak babi hutan, agar tidak menyerang kebunnya.

Berbekal kecepek laras panjang ia berjalan ke hutan tepatnya di Sungai Miang Desa Durian Remuk. Belum jauh berjalan, tiba-tiba ia mendengar suara kokok ayam. Sehingga langsung mencari sumber suara, tapi kemudian terdengar suara kresek-kresek.
“Saya hanya mendengar suara kresek-kresek. Biasanya itu suara babi, tapi saya sama sekali tidak melihat ada orang. Karena mengira babi, makanya langsung saya tembak ke arah suara tadi, ternyata setelah ditembak ada orang berteriak ngape nga nembak aku,” jelas tersangka.

Tersangka langsung mendekat ternyata, yang ditembaknya adalah Wasi dan tak lama kemudian meninggal dunia. “Saya periksa dadanya tidak lagi terdengar suara jantung. Makanya saya kemudian pulang, namun sebelumnya sempat mandi di Sungai Bewah dan menyimpan kecepek di sana,” katanya.

Ia kemudian memberitahu istrinya, namun diminta kembali untuk memastikan apakah memang Wasi yang ditembak. Ternyata memang Wasi, sehingga ia bersama keluarganya menyelamatkan diri ke Muara Beliti. Kemudian tersangka diamankan keluarganya di Desa Lubuk Besar Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut. Sekitar pukul 01.00 WIB, tersangka dijemput petugas Polsek Muara Beliti dipimpin Kanit Reskrim Aiptu Dadang, di Lubuk Besar.

Kapolres Musi Rawas AKBP Herry Nixon’s melalui Kapolsek Muara Beliti AKP Suwarna, menjelaskan karena penembakan tidak sengaja, lantaran tersangka menduga korban adalah babi. Maka tersangka akan diancam dengan pasal 359 KUHP yang ancamana hukumannya maksimal lima tahun penjara. (ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More