LUBUKLINGGAU-Guna mengantisipasi penyebaran penyakit chikungunya (Flu tulang-red), perumahan warga dan siring di Kelurahan Bandung Kiri (BK)Kecamatan Lubuklinggau Barat I di fogging.
Menariknya fogging tersebut bukan dilakukan oleh petugas atas perintah dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau, tapi fogging dilakukan memakai dana PNPM mandiri. Bahkan permintaan fogging atas inisiatif dari panitia PNPM mandiri setempat.
Salah seorang warga Rt 03 yakni Ujang, ketika dibincangi Musirawas Ekspres, ketika menemani petugas fogging mengatakan fogging ini dilakukan dari Rt 01 sampai dengan Rt 07 Kelurahan BK Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Diakuinya fogging ini terpaksa dilakukan karena selama ini ada beberapa masyarakat yang sudah terjangkit penyakit chikungunya.
Dan perlu diketahui bahwa fogging ini atas permintaan panitia PNPM mandiri, begitu juga anggarannya dari PNMP. “ Selain pakai dana PNPM mandiri, fogging dilakukan atas permintaan masyarakat dan panitia PNPM,’tegasnya.
Ditambahkannya fogging ini dilakukan sebagai antisipasi berkembangnya penyakit chikungunya yang sudah mendera sebagian warga Kota Lubuklinggau.
Terpisah Lurah BK, Sulisyanto, kepada Musirawas Ekspres, menjelaskan fogging diseluruh Kelurahan BK Kecamatan Lubuklinggau Barat I dilakukan untuk menindaklanjuti adanya wabah penyakit chikungunya yang sudah menyerang masyarakat. “ Menindaklanjuti keluhan-keluhan masyarakat yang sering mengalami demam panas tinggi, rasa ngilu di persendian dan tangan tidak bisa bergerak karena penyebab dari penyakit chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk,”tegasnya.
Diakuinya fogging baru dilaksanakan kemarin (15/12), untuk langkah-langkah mengantisipasi penyakit chikungunya. Sebelum dilakukan fogging masyarakat dan pihak kelurahan mengadakan musyawarah serta pengurus PNPM.
Hasil pertemuan itu disepakati untuk melakukan fogging untuk membasmi virus nyamuk. “Kegiatan itu dilaksanakan gratis tidak dipungut biaya karena sudah dianggarkan melalui dana PNPM tahun 2009,”ungkapnya.
Dikatakannya dana PNPM mandiri ini bukan Cuma untuk fogging saja tetapi untuk pembangunan infrastruktur di wilayah Kelurahan BK. Seperti pembangunan Siring, jalan setapak. Kemudian pelatihan generasi muda computer, penyuluhan kesehatan, pelatihan ibu-ibu memasak kue, kegiatan sunatan missal. Seluruh kegiatan tersebut sudah dilaksanakan terkecuali sunatan missal.
“ Dana yang digunakan untuk fogging dan pembangunan infrastruktur untuk satu tahun anggaran,”jelasnya.
Kalau seandainya tahun berikutnya ada dana PNPM lagi maka pembangunan infrastruktur dan fogging akan tetap dilaksanakan. Harus diketahui juga pembangunan siring dan jalan setapak memang menggunakan dana PNPM, tetapi atas bantuan swadaya masyarakat.
Maksudnya tenaga masyarakat, masyarakat secara gotong royong membantu. “ Kalau Cuma mengandalkan dana PNPM tanpa swadaya masyarakat tidak mencukupi. Tapi karena masyarakat antusias untuk kepentingan umum makanya program PNPM berjalan sukses,”ungkap Sulistianto. (ME-07)
0 komentar:
Posting Komentar