Pencabulan tersebut dilakukan tersangka terhadap Kuncup (10)-bukan nama sebenarnya, red-, Sabtu (12/12) sekitar pukul 15.00 WIB di pondok kebun karet milik tersangka. Namun baru terbongkar Sabtu (19/12) sekitar pukul 17.00 WIB ketika warga kesal melihat tindakan kasar tersangka kepada korban.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis melalui Kapolsek Lubuklinggau Barat AKP Gunadi menjelaskan, awalnya Sabtu sore warga melihat tersangka bertindak kasar kepada korban. Tepatnya menyuruh korban yang sedang bermain pulang, namun carnya menarik tangan korban dengan kasar.
Melihat itu, warga setempat melapor ke Ketua RT 8 Kelurahan Muara Enim, Poniman (37). Berdasarkan laporan tersebut, Poniman membawa korban ke rumahnya. Ketika di rumah ketua RT, korban mengaku tersangka seminggu lalu hendak mencabulinya.
Cerita korban saat itu juga langsung dilaporkan ke Polsek Lubuklinggau Barat. Berdasarkan laporan tersebut, petugas langsung memeriksa saksi-saksi, dan malam harinya Tim Buru Sergap dipimpin Brigadir Faisal menangkap tersangka. “Menurut cerita korban, pencabulan itu terjadi saat ibunya sedang pergi ke sungai. Namun tidak kesampaian, karena ketika hendak melakukan perbuatan tidak senonoh, sperma tersangka sudah keluar,” jelas Kapolsek.
Selain itu ditambahkan Kapolsek, tiga hari yang lalu korban mengaku sempat diikat oleh tersangka dengan alasan mencuri uang Rp 3 juta milik tersangka. “Beruntung, tetangga korban Salman, melepaskan korban. Padahal uang Rp 3 juta itu tidak hilang, melainkan tersangka lupa menyimpannya,” jelas Kapolsek. Sementara itu tersangka membantah melakukan pencabulan tersebut. Menurutnya ia pernah memandikan korban, karena dia adalah ayah dari korban. (ME-01)
0 komentar:
Posting Komentar