*4 Orang Jadi Tersangka
BTS ULU-Calon Kepala Desa (Kades) SP 7 Kota Baru Kecamatan BTS Ulu, Guntur Alamsyah (40), Selasa (29/12) sekitar pukul 09.00 WIB ditemukan tewas. Calon Kades yang kalah dalam pemilihan Senin (28/12) ini, tewas diduga karena dikeroyok sekitar seratus orang warga.
Korban tewas dengan kondisi menderita luka bacok di kepala belakang, bahkan diperkirakan batok kepalanya pecah akibat pukulan benda tumpul. Kemudian luka bacok di pipi kiri, serta beberapa luka memar seperti di mata kiri, punggung, tangan dan kaki.
Berkaitan dengan kasus pengeroyokan ini, Polsek BTS Ulu telah memeriksa beberapa orang saksi, bahkan sudah empat orang ditetapkan sebagai tersangkanya. Hingga tadi malam pemeriksaan masih dilakukan petugas untuk pengembangan apakah ada tersangka lainnya.
Empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Damina, Margono, Suratman dan Sarju, keempatnya warga Desa Kota Baru. Kini keempatnya diamankan di Mapolsek BTS Ulu, guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Herry Nixon’s melalui Kasat Reskrim, AKP Maruly Pardede dan Kapolsek BTS Ulu, AKP Desli Darsah kepada Musirawas Ekspres menjelaskan mengenai motif pengeroyokan ini karena salah paham.
“Motifnya karena salah paham. Hanya saja kebetulan korban baru saja mencalonkan diri sebagai Kades, namun kalah,” jelasnya.
Kronologisnya dijelaskan Kapolres, sebelum kejadian korban melihat beberapa warga membongkar tarup di depan rumahnya. Tarup itu sengaja dibangun pada saat pemilihan Kades. Korban sempat memarahi seorang temannya bernama Suratman.
“Kepada Suratman korban marah dan berkata, sudahlah tidak usah bantu-bantu katek gunonyo. Selain itu ia juga memukul Suratman, hingga wajahnya luka. Kemungkinan korban kesal karena kalah dalam pemilihan, makanya marah-marah dan memukul Suratman,” jelasnya.
Dengan kondisi terluka Suratman kemudian pergi, kemudian ia meminta pertolongan dan melaporkan kejadian ini ke rekannya Margono. Dan tidak lama kemudian datanglah sekitar 100 orang warga, diduga diantaranya keluarga Suratman ke kediaman korban.
Melihat ratusan orang datang bahkan menyerangnya, korban langsung menyelamatkan diri ke sawah. Namun setelah 100 meter lari, ia berhasil dikejar oleh massa. Ia pun menjadi bulan-bulanan pukulan massa, hingga akhirnya tewas di tengah sawah.
Sementara itu dijelaskan kakak ipar korban, Suryadi, saat ditemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa di sawah dengan posisi tengkurap.
“Saya tidak tahu persis kejadiannya. Tapi karena ada orang ribut-ribut saya pun penarasan ingin tau, ternyata mereka mengeroyok Guntur,” jelasnya.(ME-01)
Dikebumikan di Tempat Istri Tua
Kendati menetap di Desa Kota Baru Kecamatan BTS Ulu, jenazah Guntur Alamsyan kini disemayamkan di rumah duka Jalan Cereme Dalam RT 7 Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Tepatnya dikediaman istri tua korban, Nanik.
Keluarganya di Lubuklinggau, diantaranya anak-anak dan menantunya sejak sekitar pukul 13.00 WIB menunggu di IGD RS dr Sobirin Lubuklinggau. Mereka terlihat harap-harap cemas, menunggu jenazah korban datang dari BTS Ulu.
“Saya baru tahu sekitar pukul 14.00 WIB ketika pulang kerja. Bersama keluarganya langsung datang ke sini (IGD, red),” jelas Jajat, seorang tetangga korban.
Sekitar pukul 15.00 WIB ketika jenasah korban datang, teriakan histeris pun datang. Bahkan salah seorang anak perempuan korban terlihat histeris. Anaknya yang lain terlihat meratap ketika melihat jenazah ayahnya dibungkus tikar dan berada di dalam bak truk.
Setelah diperiksa dan divisum di IGD RS dr Sobirin Lubuklinggau, jenazah korban pun diangkut keluarganya di RT 7 Kelurahan Cereme Taba. Rencananya korban akan dimakankan Rabu (30/12) di tampat pemakaman umum Keramat.
Sementara itu salah seorang teman korban, Ali Sastro, yang juga Danramil Rawas Ulu, kepada Musirawas Ekspres di IGD RS dr Sobirin, menjelaskan sebelum mengikuti Pilkades korban pernah becerita kepadanya.
“Dia pernah bilang hendak mengikuti pemilihan Kades,” jelasnya.
Ditambahkan perwira dengan tiga balok di bahunya ini, korban mengaku kepadanya memiliki sekitar 250 suara. Namun dijelasknnya kalau hanya 250 suara, maka sulit akan menang.
“Saya sarankan agar mencari suara hingga 350, karena kemungkinan bisa memang lantaran ada empat calon yang maju,” terangnya. (ME-01)
Suasana Tetap Kondusif
Kejadian pembunuhan terhadap Calon Kades SP 7 Kota Baru Kecamatan BTS Ulu, Guntur Alamsyah pasca Pilkades langsung mendapatkan perhatian serius Pemkab Mura. Asisten I Setda Mura, H Anuwar Rasyid saat mendapatkan informasi tersebut langsung memerintahkan Camat BTS Ulu, Nawawi, Kasat Pol PP Paisol dan Kaban Kesbangpolinmas Fauzi meluncur ke lokasi kejadin.
“Pokoknya Kasat Pol PP dan Kepala Badan Kesbangpolinmas saya perintahkan untuk cepat ke lokasi kejadian. Tujuannya tidak lain untuk menjaga agar suasana di sana tetap kondusif,” tegas Anuwar Rasyid. Hasilnya menurut laporan langsung dari lokasi kejadian, suasannya tetap kondusif. Tidak terjadio hal-hal yang bisa memicu persoalan lanjutan.
“Pokoknya tugas kita mengajak masyarakat, pokoknya semua pihak untuk menjaga suasana tetap kondusif. Mengenai proses hukum sepenuhnya kita serahkan kepada pihak kepolisian,” pungkasnya. (ME-02)
0 komentar:
Posting Komentar