26 Desember 2009

Maknai Sebagai Hari Penuh Kedamaian

*Hujan Warnai Malam Natal di Linggau-Mura

LUBUKLINGGAU-
Meskipun diguyur hujan perayaan malam Natal Kamis (24/12) di Lubuklinggau dan Musi Rawas berlangsung lancar dan aman. Bahkan ratusan jemaat tampak memenuhi sejumlah gereja tempat mereka beribadah. Begitu juga dengan Jumat (25/12) pagi, misa di gereja berjalan lancar.

Pantauan Musirawas Ekspres, sekitar 13 gereja di Kota Lubuklinggau dijadikan tempat untuk kebaktian para umatnya. Namun tidak semua gereja melaksanakan misa pada Kamis malam, melainkan melaksanakannya pada Jumat pagi.


Berdasarkan pantauan diantara gereja yang melakukan misa Kamis malam, yakni Gereja Methodist Indonesia (GMI) di Jalan Bukit Sulap Kelurahan Jawa Kiri II, Gereja Katholik (GK) di Jalan Garuda Kelurahan Bandung Kiri dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan Keramat Kelurahan Cereme Taba.

Kebaktian misa Natal mulai dari tanggal (24/12) pada pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Sementara yang pagi hari pelaksaannya mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai.

Khusus jemaat yang melaksanakan misa pada malam hari, berdasarkan pantauan ratusan umat Kristiani terpaksa berjibaku dengan hujan untuk melaksanakan misa Natal. Sementara itu puluhan anggota kepolisian terlihat berjaga-jaga disekeliling gereja.

Salah satu jemaat Gereja Methodist, Iwan Apek berharap setelah perayaan Natal ini bencana alam yang silih berganti datang tidak terulang. Bencana alam yang di terjadi 2009 ini menurutnya terjadi karena manusia tidak lagi bersahabat dengan lingkungan.

Sehingga mulai dari bencana lokal seperti banjir bandang, bencana nasional seperti gempa bumi dan bencana akibat pemanasan global selalu menghantui umat manusia. Bencana tersebut tak harus terjadi jika umat bersahabat dengan alam.

Solidaritas dengan lingkungan semakin lemah. Akibat keserakahan umat dalam mengeksploitasi alam tanpa melihat efek yang ditimbulkan di hari depan. Umat menurutnya sudah berada di puncak ketidak pedulian pada alam. “Kita tak lagi solider dengan alam. Saat inilah puncaknya dimana bencana datang silih berganti,” ujarnya.

Sementar itu Perayaan Natal di beberapa Gereja di Musi Rawas berlangsung dengan hikmat. Ibadah Natal diikuti ribuan jemaat dimulai pukul 18.30 WIB. Dalam pesan Natal, umat diminta membawa damai dan kasih yang merupakan hal yang penting dan mendesak. Umat diajak menyadari pentingnya menjadi pembawa damai. ”Hal ini tentunya juga sesuai konteks masyarakat kita yang mengharapkan perdamaian di segala bidang kehidupan,” kata Leo Situmorang salah satu jemaat.

Menurut dia, Natal mengandung makna damai. Kelahiran Yesus dimaknai sebagai wujud solidaritas terhadap kehidupan manusia. Menurut dia, Natal sebaiknya dimaknai sebagai hari penuh kedamaian. “Kita semua harus mampu memaknai hikmat itu dan memberlakukannya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Sementara itu mengenai keamanan dan kenyamanan, sejauh ini pelaksanaan misa Natal dan kebaktian pada malam dan siang hari di Kota Lubuklinggau berjalan lancar dan aman. Apalagi Polres Lubuklinggau dan Polres Musi Rawas menurunkan ratusan personil untuk pengamanan. “Sejauh ini perayaan Natal di Lubuklinggau berjalan aman dan kondusif serta lancar,” jelas Kasat Intelkam AKP Bambang Suwono mewakili Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis.(ME-06/ME-01)

0 komentar:

Top Reader

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More