LUBUKLINGGAU-Novan Siswanto (10) bocah asal Desa Ladang Panjang Kabupaten Sarolangun, Jambi, sejak Senin (30/11) terpaksa sementara waktu menetap di gedung Tagana Dinas Sosial Kota Lubuklinggau. Pasalnya ia ditinggal oleh orang tuanya, saat dalam perjalanan dari Bengkulu menuju Jambi.
Novan ditinggal orang tuanya, Endang Siswanto dan Liatul Aini, sejak Minggu (29/11) sore di Rumah Makan Alam Beringin Desa Beringin Tiga Kecamatan Sidang Kelingi Rejang Lebong. Sampai dengan Senin malam Novan masih berada di gedung Tagana menunggu orang tuanya menjemput.
"Kami merayakan hari raya Idul Adha di Bengkulu di rumah kakek, namanya Azharudin dan Neti, rumahnya di belakang Toserba Barata," jelas Novan yang juga siswa kelas IV SDN 162 Sarolangun.
Usai Idual Adha, Minggu pagi mereka kembali pulang ke Jambi, lagi-lagi mengendarai sepeda motor. Namun sampai di daerah Rejang Lebong perjalanan terpaksa dihentikan karena hujan deras, mereka kemudian berteuh di dekat Rumah Makan Alam Beringin.
Ketika sedang berteduh itulah, keluarga tersebut bertemu dengan Agus Suli Irawan (25) warga Jalan Batur Kelurahan Jawa Kiri Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Karena kasihan melihat mereka, Agus menawarkan bantuan, agar salah seorang anak ikut sepeda motornya, nanti bertemu di Lubuklinggau.
Karena itulah selanjutnya Novan dititipkan kepada Agus, mereka pun konvoi meluncur menuju Lubuklinggau, dengan posisi sepeda motor Agus di belakang. Tapi di perjalanan, tiba-tiba sepeda motor dikemudikan Agus terbalik, sehingga langsung tertinggal.
Karena kondisinya tidak luka parah, Agus kembali melanjutkan perjalanan. Ia awalnya berusaha mengejar, namun sampai di Lubuklinggau tidak juga berhasil menemukan Endang Siswanto. Setelah cukup lama berputar-putar mencari, akhirnya pukul 21.00 WIB Agus menyerahkan Novan ke Polres Lubuklinggau.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mukhlis melalui Ka SPK Aiptu Rusani Umar, menjelaskan Senin pagi ia bersama anggotanya berusaha melakukan pencarian berdasarkan cerita dari Novan. "Dia mengaku ayahnya janji dengan Agus akan bertemu di pengerajin meubel dan menyebutkan sebuah nama," jelasnya.
Hanya saja setelah ditelusuri semua pengerajin meubel terutama di jalan ke arah Jambi, tidak ada nama sesuai cerita Novan. Selain itu petugas juga berusaha nomor handphone yang ditinggalkan orang tua Novan ke Agus.
"Nomornya kami hubungi selalu tidak aktif. Akhirnya kami cek ke Telkomsel karena pakai nomor Simpati, namun setelah diperiksa ternyata nomor itu sudah beberapa bulan tidak aktif," ujarnya sambil menjelaskan, selain itu pihaknya juga sudah berusaha menghubungi Polsek sesuai dengan alamat diceritakan Novan, sialnya tidak ada yang mengangkat.
Karena beberapa usaha tidak membuahkan hasil, akhirnya Novan diserahkan ke Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, kendati awalnya ia menolak karena takut dititipkan di panti asuhan. "Dia sudah kami titipkan di Dinas Sosial," jelasnya.
Novan ketika ditemui Musirawas Ekspres di gedung Tagana Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, tampak sangat sedih. Ia menjelaskan kalau saja ia mengetahui bakalan tidak bertemu dengan orang tuanya, maka ia tidak mau ikut Agus.
0 komentar:
Posting Komentar