LUBUKLINGGAU- Upaya penertiban puluhan pedagang kaki lima (PKL) dikawasan Pasar Inpres Kota Lubuklinggau terus dilakukan Pol PP. Penertiban dilakukan supaya PKL ini tidak menggelar dagangan di kawasan Jalan Jendral Sudirman. Tapi walaupun ditertibkan PKL ini lebih memilih "kucing-kucingan" ( bersembunyi,red) dengan petugas.
" Kami sebagai PKL sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengupayakan agar suasana pasar menjadi bersih dan rapi. Tetapi kami juga butuh tempat yang memadai untuk berjualan,"Ungkap MY, salah seorang PKL saat dibincangi Musirawas Ekpres Jumat (13/11) usai penertiban.
Diakuinya sebagai PKL bukan tidak mau mematuhi peraturan yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau. Karena mematuhi tadi mereka lebih suka main kucing-kucingan dengan petugas saat dilakukan penertiban.
" Bukannya kami tidak takut ataupun melawan pemerintah yang mengatur kami, namun kami lebih memilih bersembunyi saat melihat petugas datang. Karena kami butuh berjualan mencari nafkah demi kebutuhan keluarga. Kalau kami tidak jualan anak-anak mau dikasih makan apa,"tegas MY.
Untuk itulah ia lebih memilih pasrah dengan keadaan daripada harus pindah-pindah tetapi barang dagangan tidak laku.
"Kami lebih suka dan memilih menggelar dagangan di pasar inpres ini,karena disini tempatnya pas. Bahkan sudah bertahun-tahun kami jualan disana. Kalau boleh memilih kami memang lebih mantap jualan disini. Makanya kami cenderung pasrah setiap ada penertiban,dan kami akan menyingkirkan dagangan jika sempat tidak tertangkap petugas. Namun kalau tertangkap petugas apa boleh buat, tentunya dagangan kami diangkut dan diminta perjajian agar tidak mengulangi lagi,"bebernya.
" Sebenarnya bukan hari ini saja ( kemarin,red),dilakukan penertiban pedagang dikawasan pasar Inpres. Hampir setiap pagi, terutama bagi pedagang yang menggelar dagangan di sepanjang jalan jendral Sudirman. Jelas- jelas mereka mengganggu ketertiban lalulintas dan menyebabkan kemacetan,"jelasnya.
Meskipun pedagang tetap membandel tapi pihaknya terus berupaya menertibkannya.
0 komentar:
Posting Komentar