MUSI RAWAS-Air sungai saat ini masih menjadi salah satu kebutuhan warga pedesaan di Kabupaten Musi Rawas. Mayoritas warga memanfaatkan air sungai untuk keperluan minum, mencuci, mandi dan kakus (MCK) serta sarana transfortasi tentunya. Kondisi ini disebabkan belum tersedianya sarana air bersih di pedesaan sehingga ketergantungan warga terhadap air sungai cukup besar. Akibatnya setiap tahun jumlah penderita penyakit muntaber, disentri dan diare cukup tinggi.
Hal ini dapat dilihat di sejumlah desa yang ada di daerah ini, khususnya di Kecamatan Muara Lakitan, Muara Kelingi, Muara Beliti dan Rawas Ilir dimana sebagin besar warga masih memanfaatkan air sungai untuk keperluan MCK.
”Mayoritas warga desa ini masih bergantung dengan air sungai yang melewati desa. Biasanya setiap tahun penyakit Muntaber selalu datang terutama pada pergantian musim,” ungkap Kuripto, Kepala Desa Anyar, Kecamatan Muara Lakitan.
Dikatakannya, kesadaran masyarakatnya mengenai kesehatan terbilang rendah, selain itu sumber air sungai merupakan satu-satunya sarana untuk memenuhi kebutuhan air keluarga tiap harinya.
“Sulit untuk mencegah warga agar tidak mengkonsumsi air sungai,” jelasnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, menurut Kuripto harus diperhatikan oleh Pemkab Mura agar dapat membangun sarana dan prasarana air bersih di tingkat pedesaan, setidaknya dapat memberikan sosialisasi dampak pemanfaatan air sungai.
Sementara itu Din (30) warga yang bermukim di Pinggiran Sungai Musi di Desa Semangus Baru, Kecamatan Muara Lakitan mengaku, sejak jaman nenek moyang mereka selalu memanfaatkan air sungai Musi untuk berbagai keperluan. Selain itu keberadaan sungai Musi juga menjadi sarana transfortasi guna berhubungan dengan daerah lainnya.
Akan tetapi seiring dengan kemajuan jaman dan pertumbuhan penduduk, kata Din, air sungai Musi telah tercemar oleh berbagai limbah. Dan tidak jarang warga yang mengonsumsinya dapat terjangkit berbagai penyakit.
"Penyakit muntaber sering menyerang, tapi mau ngambil air dari mana lagi karena hanya ini yang tersedia di desa kami. Sehingga untuk minum dan MCK menggunakan sungai ini,” pungkasnya.(ME-06)
Berita Utama
24 November 2009
Air Bersih Minim, Sungai Jadi Alternatif Terakhir
Top Reader
-
LUBUKLINGGAU- Beredarnya isu menyesatkan mengenai dua sejoli yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas (gancet) hebohkan warga Lubu...
-
LUBUKLINGGAU- Mengejutkan. Ternyata antenna yang dipasang ditower PT Telkomsel menyebarkan radiasi tinggi yang menimbulkan dampak kesehatan ...
-
*Operasional Terkendala Izin Slot Time MUSI RAWAS- Rencana penerbangan reguler melalui Bandara Silampari untuk pesawat komersil dengan rute ...
-
MUSI RAWAS- Pembukaan jalur penerbangan Lubuklinggau-Jakarta via Bandara Silampari Mura-Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta menuai suks...
-
LUBUKLINGGAU- Dua orang tersangka jambret nyaris tewas dikeroyok massa. Keduanya adalah Doni (20) dan Eko Saputra (26), keduanya warga Jl Ga...
0 komentar:
Posting Komentar